RIAUONLINE, NEW YORK - Donald Trump, bakal calon dari Partai Republik yang sedang populer, kembali menciptakan kontroversi. Kali ini disebabkan tidak mengkoreksi pernyataan dari pendukungnya yang menyatakan Presiden Barack Obama adalah seorang Muslim dan orang asing.
Saat berlangsung interaksi antara Trump dan pendukungnya dalam sesi tanya jawab di Rochester, New Hampshire pada hari Kamis malam.
"Kita memiliki masalah di negara ini, yaitu orang-orang muslim," kata seorang pendukung pria yang memakai kaos kampanye trump. "Kita tahu Presiden kita sekarang adalah seorang Muslim. Kita tahu ia bahkan bukan orang Amerika." (KLIK: AS Cari Dukungan Lawan ISIS)
"Kita butuh pertanyaan seperti ini," ujar Trump sambil tersenyum. Selama ini Trump merupakan seorang pendukung gerakan "bither" di Amerika, yang tanpa adanya kebenaran melakukan penuduhan bahwa Obama lahir di Kenya yang bukanlah orang warga negara Amerika.
Kemudian pendukung Trump tersebut berkata "ada kamp-kamp pelatihan dimana mereka (kaum muslim) ingin membunuh kita. Itu pertanyaan saya, kapan kita bisa memberantas mereka?" (LIHAT: Akibat Kabut Asap, Sekolah di Malaysia Juga Libur)
"Kita akan melihat berbagai macam hal," kata Trump. "Anda tahu, banyak orang mengatakan itu dan banyak orang mengatakan hal-hal buruk berlangsung di luar sana."
Trump tidak melakukan koreksi terhadap informasi tidak benar mengenai Obama tersebut, selain itu, ia juga gagal dalam membahas apa yang dipandang banyak orang sebagai seruan untuk memberantas warga Muslim dari Amerika Serikat.
Respon dari Clinton, Sanders
Calon hillary clinton dari partai Demokrat, menyerang Trump dalam pernyataannya melalui Twitter.
Kandidat lainnya Senator Vermont Bernie Sanders yang berasal dari partai Demokrat menuntut Trump untuk meminta maaf.
Petugas kampanye Trump kemudian menjelaskan kepada semjumlah media bahwa Trump tidak mendengar pernyataan pendukungnya tersebut yang mengatakan bahwa Obama adalah seorang Muslim dan jawabannya adalah respon untuk pertanyaan yang membahas kamp-kamp pelatihan kaum ektremis.
Sebelumnya, Trump pernah memberikan pernyataan yang bersifat menyerang kaum minoritas. Pada awal kampanye kepresidennya, ia mengatakan imigran yang berasal dari Meksiko sebagai kriminal, pemerkosa, dan bandar narkoba.
Momen kampanye Trump tersebut mengingatkan pada kampanye 2008 lalu ketika kandidat Presideb yang merupakan kandidat dari Partai Republik John Senator McCain yang melakukan koreksi terhadap pernyataan dari pendukungnya yang mengatakan ia tidak percaya Obama karena "ia orang Arab." (BACA: (Video) Gadis Cilik Ini Berorasi Luapkan Kesedihan Akibat Kekejaman Zionis)
Pada insiden itu dengan segera McCain mengambil kembali mikrofon yang dari pendukung perempuannya itu. " Tidak bu, tidak bu. Ia seoranf warga negara yang kebetulan berbeda pendapat dengan saya mengenai isu-isu fundamental," kata McCain.
Obama merupakan anak dari seorang Ibu dari Amerika dan dari Ayah berasal dari Kenya, lahir di Hawaii dan seorang beragama Kristen. Meskipun demikian, ia sering mendapa keraguan oleh banyak orabg yang berasal dari kubu konservatif di Amerika yang mengatakab bahwa ia adalah seorang Muslim yang lahir di Kenya.
Sumber VOA Indonesia