RIAU ONLINE, NEW YORK - Peristiwa 11 September 2001 menjadi titik balik Amerika Serikat dalam memerangi kejahatan terorisme.
Tragedi yang menewaskan sedikitnya hampir 3.000 orang itu masih menyimpan tanda tanya besar terkait pelaku dan bagaimana bisa pesawat yang menabrak itu melumat menara kembar World Trade Center (WTC) di Kota New York, AS. (Baca Juga: IMF dan Amerika Serikat Dibalik Jatuhnya Soeharto)
Bila melihat pemberitaan yang beredar, tim investigasi AS menyebut jaringan Al Qaidah pimpinan Usamah Bin Ladin, di balik runtuhnya WTC. (Klik Juga: Pesawat Hercules yang Jatuh Hasil Barter Agen CIA)
Lebih jauh, spekulasi terhadap pelaku WTC disebut tidak semata oleh kelompok Islam militan itu. Profesor Steven E. Jones dari Universitas Brigham Young, Utah, AS menyebut dalam konstruksi gedung itu ada bom yang sudah lebih dulu terpasang. (Baca: AS Dituntut Minta Maaf Terlibat G30SPKI)
"Saya menyarankan dilakukan investigasi serius, gedung Menara Kembar WTC runtuh bukan disebabkan benturan pesawat dan kebakaran, tapi juga bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya," ujar Jones dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnalnya, seperti dilansir world911truth.org (22/9/2005). (Klik: Paduan Suara Indonesia Jawara di AS)
Kendati demikian, muncul pemikiran serta temuan kejanggalan lain, dari ulasan video dan sejumlah foto, yang terus mempertanyakan kebenaran dari insiden ini. (Lihat: Bupati Purwakarta Pukau Ribuan Orang saat Pidato di PBB)
Bentuk gedung yang masih dalam posisinya atau bagaimana bangkai pesawat hancur berkeping namun pelaku diketahui masih dalam keadaan hidup.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Sumber: Merdeka.com