RIAU ONLINE - Pada 27 Januari 2008, Soeharto menghembuskan nafas terakhirnya di usia 87 tahun. Presiden keda Indonesia itu menginggal setelah berjuang melawan sakit berkepanjangan. Soeharto dimakamkan di Astana Giri Bangun Solo
Selama masa kepemimpinannya yang hampir 32 tahun di Orde Baru, Soeharto membangun negara dengan stabil hingga mencapai kemajuan di bidang ekonomi dan infrastruktur. Di era Beliau pula, masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau serta tercapainya Swasembada Beras.
Selain itu, situasi keamanan dan ketertiban juga terjaga.
Di dunia internasional, tertutama di Barat, Soeharto dijuluki sebagai The Smiling Genaral atau Sang Jenderal yang Tersenyum karena raut wajahnya yang senantiasa tersenyuk dan menunjukkan keramahan.
Soeharto bahkan pernah menghadiahkan sebuah masjid untuk rakyat Bosnia, yakni Masjid Istiqlal Sarajewo.
Namun, berbagai kontroversi yang terjadi membuatnya sering disebut otoriter, terutama bagi yang berseberangan dengannya, seperti dilansir dari VIVA.co.id, Minggu, 24 Juli 2022.
Seoherto pun disebut sebagai sosok kontroversial lantaran dirinya membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai bidang. Soeharto juga disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern.
Menurut Transparency International, estimasi kerugian negara sekitar 15-35 miliar dolar Amerika Serikat selama pemerintahannya. Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan.
Untuk mengenang sosok Presiden kedua Indonesia itu, RIAUONLINE.CO.ID hadirkan foto-foto Soeharto tempo dulu di era kepemimpinannya.
Soeharto ramah tamah dengan rakyat yang tengah membawa air minum di Desa Pratji Mantoro, Wonogiri pada 23 Juli 1970 (Twitter/@Endriyw)
Presiden Soeharto meninjau Jambore Jaya IV dan Apel Pramuka, Cibubur, 16 Agustus 1976 (Twitter/@Endriyw)
Presiden Soeharto menganugerahkan Bintang RI Kelas I kepada Bung Hatta, 15 Agustus 1972 (Twitter/@Endriyw)
Presiden Soeharto makan siang di Desa Ketj Polanhardjo, 20 Juli 1970 (Twitter/@Endriyw)
Presiden Soeharto menerima 3 orang astronot Apollo 17, Harrison Hagan Schmitt, Eugene Cernan dan Ronald Ellwin Evans (Twitter/@Endriyw)
Presiden Soeharto memaksa mendarat di Bandara Sarajevo, Bosnia untuk melihat langsung kondisi rakyat Bosnia dan Herzegovina yang menjadi korban keganasan agresi pasukan militer Serbia (Twitter/@Endriyw)
Masjid Istiqlal di Sarajevo yang jadi hadiah Soeharto untuk rakyat Bosnia (Twitter/@Endriyw)