RIAU ONLINE - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, dalam Debat Cawapres di JCC Jakarta, Jumat, 22 Desember 2023, menyatakan bahwa belum ada investor yang menanamkan moda di ibu kota Nusantara (IKN) sampai kini.
Pernyataan ini lantas ditepis Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPN), Bahlil Lahadalia. Ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut keliru, karena kenyataannya sudah banyak perusahaan yang berinvestasi di IKN.
"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp 50 triliun," kata Bahlil dikutip dari Liputan6.com, Minggu, 24 Desember 2023.
Bahlil menyebutkan investasi asing itu umumnya berasal dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.
Namun, kata Bahlil, investasi itu akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang rampung.
"Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua," katanya.
Tak hanya investasi dari luar negara, Bahlil menyebut, IKN juga diminati investor dalam negeri. Sejumlah perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup tercatat sudah menanamkan investasi di IKN.
"Memang benar ada Agung Sedayu Grup, Mayapada. Agung Sedayu bahkan sudah 40—50 persen (progres pembangunan) hotel bintang lima. Kemudian ada juga rumah sakit dan sport center," ujarnya.
Bahlil juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN berasal dari APBN dengan total investasi Rp400 triliun—Rp560 triliun, tergantung pada seberapa besar kenaikan inflasinya.
"Nah, dari total itu 20 persen dibiayai APBN, dan itu dilakukan bukan 1 tahun 2 tahun, melainkan 15 sampai 20 tahun sisanya itu investasi," ujar dia.
Sebelumnya dalam Debat Cawapres, Mahfud Md menyinggung dana pembangunan IKN yang hingga saat ini masih menggunakan APBN. Ia menyebut bahwa hingga kini belum ada investor yang menanamkan modal di IKN.
Hal ini disampaikan Mahfud Md untuk menanggapi visi misi pasangan Prabowo-Gibran yang akan melanjutkan program Presiden Jokowi dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Mas Gibran saya sangat tertarik dengan IKN dan itu bagus, harus kita laksanakan sebagai warisan Pak Jokowi. Tapi tadi saya tergelitik anggaran untuk IKN itu hanya 20 persen dari APBN dan sisanya dari investor," ujar Mahfud.
"Sejauh yang saya baca, sampai saat ini belum ada investor yang masuk ke sana. Kalau ada coba sebutkan dua atau satu investor yang udah masuk ke sana. Yang saya dengar justru ada ratusan ribu hektare tanah sudah dikuasai oleh pengusaha-penggusaha tertentu sekarang ini," sambungnya.
Cawapres pendamping Ganjar Pranowo ini menyatakan, pihaknya ingin ke depan mengundang para investor untuk keberlanjutan pembangunan IKN.
"IKN harus diteruskan, tetapi pendanaannya harus sesuai tujuan semula bahwa itu sebenarnya mengundang investor. Tapi sekarang yang sudah jadi itu semuanya dari APBN. Sehingga memang perlu langkah perbaikan supaya warisan baik Presiden Jokowi ini bisa kita lanjutkan," ucap Mahfud Md menandaskan.
Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan di Indonesia. Menurutnya, IKN jadi simbol tersebut.
"Pembangunan IKN yang berkelanjutan ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru. Akan membuka akses dan konetivitas sekaligus membuka lapangan kerja," kata Gibran.
"IKN bukan hanya membangun bangunan pemerintahan. Tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan Indonesia, dan juga simbol transformasi pembangunan," tambahnya.