RIAU ONLINE - Pemerintah mencatat sebanyak 92 WNI meninggal dunia di Kamboja, hanya pada tahun 2024. Hal ini berdasarkan catatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.
KBRI Phnom Penh mencatat bahwa ada lonjakan angka kematian WNI di Kamboja dalam kurun Waktu lima tahun.
Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Phnom Penh, Djumara, menyebut lonjakan angka kematian merupakan konsekuensi dari meningkatnya jumlah WNI yang datang ke Kamboja.
Sepanjang 2024, tercatat 166.795 WNI masuk ke negara itu, melonjak 11 kali lipat dibandingkan 2020 yang hanya 14.564.
"Kamboja kini masuk dalam 10 besar negara tujuan WNI. Tapi yang menjadi perhatian kami, mayoritas korban meninggal adalah anak muda usia produktif. Banyak dari mereka meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan gaya hidup," tuturnya, dikutip dari KUMPARAN, Selasa, 15 April 2025.
Mayoritas penyebab kematian berasal dari penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan diabetes, serta infeksi menular seperti TBC dan HIV.
Berikut rincian penyebab kematian WNI di Kamboja pada 2024:
-
Penyakit jantung, stroke: 39 kasus
-
Infeksi paru (TBC, pneumonia): 19 kasus
-
Kecelakaan lalu lintas dan lainnya: 11 kasus
-
Diabetes, gagal ginjal, gagal liver: 6 kasus
-
HIV/AIDS dan infeksi menular seksual: 5 kasus
-
Kanker, epilepsi, demam berdarah: 4 kasus
-
Lain-lain (bunuh diri, meninggal saat tiba di rumah sakit): 8 kasus.