Kemendag Pastikan Stok MinyaKita Aman Saat Idulfitri

Stok-minyakita-di-pasar2.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE - Banyaknya produsen, pengemas ulang atau repacker hingga distributor produk minyak goreng subsidi, MinyaKita yang melakukan pelanggaran membuat pasokan MinyaKita banyak ditarik dari pasar.

Meski demikian, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang menyampaikan bahwa Menteri Perdagangan Budi Santoso telah memastikan pasokan dan produksi MinyaKita aman hingga Idulfitri.

"Mendag sudah mengundang distributor yang juga punya kebun untuk melipatkan-gandakan distribusi dalam rangka Idulfitri," kata Moga, dikutip dari KUMPARAN, Rabu, 19 Maret 2025.

Moga mengakui MinyaKita merupakan minyak hasil setoran Domestic Market Obligation (DMO) eksportir yang mengekspor Crude Palm Oil (CPO). Ia memastikan produksi minyak subsidi itu masih bisa ditingkatkan lagi.

"Kan nanti bisa ada perkaliannya lagi, tetap untuk distribusikan. DMO-nya nanti nambah," kata Moga.


Untuk memastikan peredarannya sesuai volume di pasaran, MinyaKita yang beredar tak sesuai takaran bakal ditarik dan bisa dijual kembali setelah dikemas ulang dengan volume yang sesuai.

Hal ini merupakan salah satu sanksi administratif yang diberikan Kemendag kepada 106 pengusaha yang mencurangi tata niaga MinyaKita.

"Ya makanya, itu kan kita buat teguran. Yang kedua, minta mereka narik untuk kembali di-repacking sesuai dengan ukuran yang sebenarnya," papar Moga.

Kemendag mencatat ada 106 pengusaha nakal yang melanggar aturan tata niaga MinyaKita. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya yaitu 66 pengusaha atau 66 perusahaan.

Kecurangan yang dilakukan meliputi izin usaha yang tidak lengkap, penjualan MinyaKita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), pengurangan volume tak sesuai kemasan, sampai ketidaksesuaian Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Moga menuturkan data sebanyak 106 pengusaha telah diserahkan kepada Bareskrim Polri dan Satgas Pangan Polri untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.