(Hendra Dedafta/Riau Online)
Kamis, 6 Februari 2025 09:14 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk lima program untuk meningkatkan produksi padi lokal di atas 59.181 hektare luas bahan baku sawah di Riau, guna memenuhi kebutuhan pokok 6,7 juta jiwa penduduk.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Riau, M Job Kurniawan, menyebutkan kelima program itu antara lain pengelolaan air dan penyediaan lahan, sistem pembenihan padi, penerapan mekanisasi, penguatan SDM dan kelembagaan serta perlindungan tanaman dari hama mengganggu.
M Job Kurniawan menjelaskan pengelolaan air dan penyediaan lahan dilakukan dengan mengoptimalkan air, seperti memperbanyak pembangunan bendungan embung, parit, long storage, hingga sumur bor untuk lahan tanpa irigasi.
Selain itu untuk perluasan lahan dan pembangunan infrastruktur seperti jalan usaha tani, dan tanggul. Sedangkan untuk pengadaan benih maka Riau perlu mengembangkan varietas unggul lokal melalui upaya penangkaran benih padi in-situ di sentra-sentra padi, memperkuat kelembagaan pembenihan, tata kelola sistem benih yang lebih baik serta memperluas kemitraan untuk menguasai pasar benih.
"Strategi berikut yakni menerapkan mekanisasi pertanian, yakni alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) pra dan pasca panen di kelola oleh UPJA, Brigade pangan dan brigade alsintan," katanya, Rabu 5 Februari 2025.
Baca Juga
Selain itu membuka layanan jasa alsintan gratis serta pengembangan smart farming dan pertanian digital menjadi fokus utama untuk meningkatkan mutu produksi/hasil.
Pemprov Riau menggiatkan pelatihan bagi petani milenial dan transformasi kelompok tani (Poktan) serta gabungan kelompok tani (Gapoktan) menjadi korporasi berbasis petani untuk penguatan SDM.
Selain itu membangun kelembagaan ekonomi petani skala bisnis bermitra dengan BUMD, BUMDes, Bulog dan mitra strategis lain.
"Pemerintah Provinsi Riau juga berupaya mengintensifkan pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu, dengan memitigasi dampak perubahan iklim serta mengembangkan klinik tanaman guna mengurangi resiko gagal panen sekaligus memastikan produksi pangan yang sehat," katanya.
Dengan demikian, katanya Pemerintah Provinsi Riau optimistis dapat memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mengurangi ketergantungan terhadap beras dari luar provinsi Riau.(ANTARA)
