Bongkar Pagar Laut, Menteri KP akan Denda Pemilik Rp18 Juta per Kilometer

Bongkar-Pagar-Laut-Menteri-KP-akan-Denda-Pemilik-Rp18-Juta-per-Kilometer.jpg
(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono janji akan kenakan denda pada pemilik pagar laut sepanjang 30,16 Km di Tangerang.

Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut ini dimiliki oleh beberapa korporasi dan perseorangan yakni PT Intan Agung Makmur, PT Cahaya Inti Sentosa dan 9 bidang atas nama perseorangan.

"Pasti begitu kita dapat akan didenda," kata Trenggono, dikutip dari KUMPARAN, Rabu, 22 Januari 2025.

"Dari kami sanksi denda karena lebih ke arah sanksi administratif, kalau ada unsur pidana itu kepolisian," imbuhnya.

Menurutnya, denda yang dikenakan sebesar sebesar Rp 18 juta per kilometer. Namun, Trenggono belum mengkonfirmasi total denda yang akan dikenakan.

"Belum tahu persis, itu bergantung pada luasan. Kalau itu kan 30 kilometer ya, per kilometer Rp 18 juta," ujarnya.


Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah melakukan pembongkaran terhadap pagar laut tersebut bersama TNI Angkatan Laut (AL), Bakamla, Polri, KPLP, dan nelayan setempat.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengatakan bahwa pembongkaran pagar laut di kawasan Tanjung Pasir, Tangerang, ini ditargetkan selesai dalam waktu 10 hingga 15 hari.

"Pagar laut yang berada di Tangerang akan dibongkar secara bertahap dan juga secara kolektif," kata Pung.

"Mempertimbangkan kondisi cuaca, harapannya seluruh pagar laut selesai dibongkar dalam waktu 10 sampai 15 hari," tambahnya.

Untuk membongkar pagar laut, KKP menggunakan teknik penarikan bambu dengan tali atau karet fan belt yang ditambatkan pada kapal. Cara ini memungkinkan bambu yang tertancap di dasar laut tercabut sepenuhnya.

"Pembongkaran akan dilakukan dengan menarik pagar bambu dengan tali/karet FanBelt yang sudah ditambatkan pada kapal," ujarnya.

"Setiap hari akan terus kami evaluasi proses pembongkaran, agar setiap harinya ada perkembangan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien," pungkasnya.