Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Riau Diperpanjang

Posko-siaga-banjir-di-riau1.jpg
(ANTARA/HO-Humas BPBD Riau.)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Riau akhirnya diperpanjang hingga 29 Februari 2024. Pasalnya, hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Riau dan dilanda banjir.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembapan. Bencana ini berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, gelombang tinggi, dan angin puting beliung.

"Berdasarkan data yang diterima BPBD Riau, diprediksi banjir masih terjadi di delapan kabupaten dan kota yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kuantan Singingi," kata Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal, di Pekanbaru, Selasa, 30 Januari 2024.

Edy Afrizal menjelaskan perpanjangan status siaga darurat ini telah diketahui Biro Hukum. Kini, hanya menunggu tanda tangan Gubernur Riau, Edy Natar Nasution.



Lebih lanjut, sebut dia, banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi masih melanda delapan kabupaten di Riau.

"Memang ada juga daerah dengan intensitas hujan ringan dan tidak ada hujan dalam beberapa hari terakhir ini,” katanya.

Selain di Riau, hujan di provinsi tetangga, Sumatera Barat (Sumbar) juga masih tinggi. Akibatnya, air di waduk PLTA Koto Panjang meningkat, sehingga terjadi luapan air sungai terutama dari Kampar menuju Pelalawan, serta Kuantan Singingi.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, hingga akhir Januari 2024 masih ada 14.394 jiwa yang mengungsi. Sedangkan warga yang terdampak banjir mencapai 117.520 jiwa di 196 daerah yang terendam banjir di 8 kabupaten/kota.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau telah memberikan dukungan bantuan logistik dan peralatan berupa perahu, makanan siap saji, matras, air mineral, obat-obatan, dan selimut.(ANTARA)