Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara Dr. Myrna Asnawati Safitri dalam diskusi dengan tema IKN dan Investasi untuk Alam di acara Nusantara Fair di Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024.
(ANTARA/Fitra Ashari)
Rabu, 31 Januari 2024 13:02 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
RIAU ONLINE - Legislator dari DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, mengungkap bahwa pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur demi mewujudkan impian Presiden RI Soekarno.
"Ini juga impian dari Bung Karno yang memang ingin memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan,” kata Kenneth saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Menurut Kenneth, Pemerintahn Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil langkah untuk meneruskan dan mewujudkan impian Bung Karno.
Di waktu bersamaan, pemerintah juga mempersiapkan regulasi yang dibutuhkan untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota dengan kekhususan lain.
Baca Juga
“Nah Pak Presiden Jokowi itu meneruskan apa yang menjadi impian Presiden Soekarno,” kata Kenneth.
Selain aspek historis, Kenneth menyebut alasan lain perpindahan ibu kota negara, yakni menyangkut aspek ekologis dan sosiologis.
“Asal mulanya kita bisa pindah karena berdasarkan kajian, Jakarta ini kan tanahnya makin turun permukaannya dan penduduk semakin padat," jelasnya.
Terlebih, menurut dia, setelah tidak lagi menyandang status ibu kota negara, Jakarta akan menjadi kota bisnis berskala global seperti Sydney, Australia.
Dengan harapan, tujuan pemindahan ibu kota untuk perputaran modal akan terkonsentrasi di Jakarta.
“Jakarta mungkin kayak Australia, Sydney kan sebelumnya kapitalnya Australia,” tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengungkapkan masa depan IKN tidak hanya memakai konsep kota hutan berkelanjutan, namun, juga smart city atau kota pintar dengan menerapkan bermacam-macam teknologi, termasuk mobil terbang pada tahun 2045.
“Konsep kota pintar atau smart city tidak hanya memudahkan penghuninya, namun juga mengontrol sumber daya yang ada. Misalnya, pengaturan energi secara efisien dan mengurangi emisi melalui sistem energi cerdas atau smart enery system. Dengan demikian untuk transportasi misalnya kita akan pakai bus tanpa sopir. Bahkan nanti akan ada mobil terbang pada tahun 2045. Pokoknya canggih banget, loh,” kata Bambang yang menghadirkan tayangan digital visual atau avatar pada ajang Nusantara Fair di Jakarta, Jumat malam.(ANTARA)
