Sampah Plastik dari Negara Asing Ditemukan di Pantai Natuna

Sampah-dari-negara-asing.jpg
(ANTARA/Muhamad Nurman)

RIAU ONLINE, NATUNA - Sampah plastik dari negara kawasan Asia ditemukan mendarat di sejumlah pantai di wilayah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Sampah yang ditemukan mulai dari botol plastik bekas minuman hingga botol plastik bekas kosmetik, terutam produk dari China, Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

"Sampah botol Vietnam sama Thailand mendominasi," kata Parman, pedagang di Pantai Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut.

Menurut Parman, kondisi ini kerap terjadi jika memasuki Desember atau akhir tahun.

"Kalau musim utara masuk, pasti ada sampah itu di pinggir pantai," ucapnya, Selasa 26 Desember 2023.

Parman menyebut sampah akan bertambah jika memasuki awal tahun.

"Bulan Januari sama Februari makin banyak," ujarnya.

Parman menduga sampah dari negara asing tersebut dibuang oleh kapal-kapal yang melintas di perairan internasional di sekitaran Pulau Natuna.



"Karena kalau kemungkinan kiriman langsung dari negara mereka sangat kecil," ucapnya.

Selain itu, Parman kerap menemukan sampah plastik asal Indonesia serta sampah kayu-kayu.

"Itu ada nipah yang hanyut ke sini, besar nipahnya," kata Parman.

Menurutnya, sampah-sampah yang masuk ke terdampar di beberapa pantai di Natuna terbawa angin dan gelombang.

Sementara itu, pemerhati lingkungan Jelajah Bahari Natuna (JBN) Natuna, Cherman, mengatakan hampir di setiap pantai di pulau-pulau di wilayah Natuna menjadi langganan tempat pendaratan sampah kiriman, terutama sampah plastik dari negara tetangga.

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan antara lain botol minuman, sampo, sabun, kemasan oli, detergen, hingga pembersih lantai.

"Saya menduga sampah tersebut lebih banyak dari hasil buangan kapal-kapal yang melintas dan kapal ikan asing, karena sampah itu rata rata botol minuman, peralatan atau kebutuhan di kapal, serta limbah oli," ucap Cherman.

Berdasarkan hasil penelusuran timnya, sampah produk dari China, Thailand, Vietnam, India, hingga Malaysia, beberapa tahun terakhir banyak ditemukan di pantai pulau-pulau kecil, seperti Serasan, Subi, Pulau Laut, Pulau Semiun, dan Pulau Tiga, di samping sampah dari Indonesia.

"Dan yang paling banyak sampah-sampah ini di sepanjang pantai Sengiap dan Pantai Sisi di Serasan, tapi hampir semua pulau ada sampah kiriman itu," ujarnya.

Cherman berharap hal itu menjadi perhatian oleh semua pihak, terutama negara asal sampah.

"Mari sama-sama menjaga laut Asia ini tetap sehat tanpa sampah, karena Natuna yang berada di pusat Asia ini sebagai lumbung ikan. Oleh karena itu negara Asia wajib menjaganya dan Indonesia harus tegas terkait masalah limbah ini," harapnya.(ANTARA)