Mengapa Kita Harus Peduli dan Berkontribusi pada Konservasi Lingkungan?

Opini oleh: Mahasiswa pascasarjana Ilmu Lingkungan dari Universitas Lancang Kuning

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Di tengah berbagai tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini, kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya konservasi menjadi semakin penting. Namun, apa sebenarnya yang mendorong seseorang untuk bersedia membayar demi pelestarian alam?

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, baik secara perorangan maupun diselenggarakan oleh instansi tertentu, sangat mempengaruhi perubahan iklim saat ini. Berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk memperbaiki lingkungan dan memperlambat proses perubahan iklim yang terjadi.  

Kajian literatur yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana Ilmu Lingkungan dari Universitas Lancang Kuning yaitu Melki,  Mardiana, Denny, dan Arya menunjukkan bahwa ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi kesediaan untuk membayar (Willingness to Pay/WTP) dalam bidang konservasi lingkungan. 

Pertama, kondisi ekonomi rumah tangga memainkan peran besar. Rumah tangga dengan pendapatan yang lebih tinggi cenderung lebih mampu dan bersedia menyisihkan dana untuk tujuan konservasi. Stabilitas ekonomi memungkinkan mereka untuk berkontribusi lebih banyak, baik secara finansial maupun melalui partisipasi aktif.

Selain itu, tingkat pendidikan juga sangat berpengaruh. Orang-orang dengan pendidikan yang lebih tinggi biasanya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Mereka lebih sadar akan manfaat jangka panjang dari konservasi, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk generasi mendatang.

Faktor sosial dan budaya juga tidak kalah penting. Masyarakat yang hidup dalam komunitas yang menghargai keberlanjutan cenderung lebih aktif dalam mendukung upaya pelestarian. Kesadaran kolektif ini sering kali mendorong individu untuk ikut serta dalam berbagai program konservasi.

Namun, tidak hanya faktor ekonomi dan pendidikan yang berperan. Kondisi lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi WTP. Misalnya, rumah tangga yang tinggal dekat dengan aliran air yang tercemar atau mengalami kondisi lingkungan yang buruk cenderung memiliki WTP yang lebih tinggi. Mereka langsung merasakan manfaat dari perbaikan lingkungan, sehingga lebih terdorong untuk mendukung program konservasi.

Wisatawan dan rumah tangga yang bergantung pada hutan juga menunjukkan kesediaan yang tinggi untuk mendukung konservasi. Mereka menyadari bahwa pelestarian alam tidak hanya melindungi satwa liar tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui pariwisata dan pendidikan.

Dukungan dari pemerintah dan keterlibatan komunitas juga sangat penting. Program edukasi dan kebijakan yang mendukung konservasi dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa meningkatkan kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Mari kita mulai dari langkah kecil. Mendukung program lokal atau mengedukasi orang-orang di sekitar kita tentang pentingnya konservasi bisa memberikan dampak besar. Ingat, upaya kecil kita hari ini bisa memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang. Jadi, apakah Anda siap untuk berkontribusi?