Relawan Covid-19 FK UNRI Bagikan Masker Kain Gratis di Pasar

bagikan-masker-kain.jpg
(Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU- Berdasarkan rekomendasi mengenai pemakaian masker kain oleh Central of Disease Control (CDC), para mahasiswa dan civitas yang tergabung dalam relawan COVID-19 FK UNRI, membagikan ratusan masker kain secara gratis kepada pengunjung dan pedagang di Pasar Pusat dan Pasar Dupa Pekanbaru pada Sabtu, 12 April 2020.

Gerakan ini diinisiasi oleh beberapa akademisi FK UNRI setelah situasi yang cukup miris di tengah pandemi wabah COVID-19.

dr Fauzia Andrini, M.Biomed, selaku salah satu inisiator menjelaskan, kondisi yang sangat beresiko dan menjadi momok saat ini salah satunya dikarenakan banyaknya pasien maupun keluarga pasien, tidak menggunakan masker.

Sedangkan tenaga medis sendiri masih belum mengetahui status penyakit pasien yang berobat tersebut. "Penggunaan masker kain sebagai antisipasi, setidaknya menahan percikan air ludah dari pasien atau pengantar jika mereka bersin atau batuk sembarangan," imbuh dokter yang kerap dipanggil Andin ini.

Andin menjelaskan lebih lanjut bahwa pemakaian masker kain lebih kepada menurunkan resiko. “Kalau kemungkinan untuk lebih kecil lagi seperti virus dan lain sebagainya, pasti lebih efektif masker medis maupun masker N95.

Namun kenyataannya adalah ketersediaan masker medis tersebut yang semakin langka ”ujarnya. Untuk bahan yang digunakan sesuai dengan rekomendasi CDC seperti katun, kaos atau bahan buff dan minimal 2 lapis.



Untuk cara pemakaiannya dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian, pasang masker tanpa menyentuh bagian depan masker. Pastikan masker telah melingkupi bagian dagu hingga hidung sehingga tidak ada celah antara wajah dan masker.

Hal yang paling krusial adalah bagaimana cara melepaskan masker, yaitu dengan memegang tali/karet. Hindari memegang bagian luar/depan masker karena merupakan bagian yang paling kotor.

Setelah pemakaian selama 3-4 jam, masker kain tersebut kemudian dicuci dengan detergen dan dijemur di bawah matahari . Hal tersebut menjadi keunggulan dari masker kain yang mana dapat digunakan berulang kali dengan syarat, tetap memperhatikan cara pelepasan dan penyucian masker kain yang benar.


"Masker medis baik bedah/N95 lebih diprioritaskan untuk para tenaga medis di rumah sakit dan orang yang sakit, sedangkan orang yang sehat cukup pakai masker kain saja. Yang tidak tepat ialah bila tidak memakai masker sama sekali sehingga tidak ada proteksi diri,"  tambah dr Andin saat ditanya perbedaan antara memakai masker medis atau masker kain.


dr. Andin kembali menjelaskan bahwa pemakaian masker kain harus diiringi pula dengan penerapan menjaga jarak dan kontak fisik (physical distancing).

Untuk saat ini, sasaran target imbauan memakai masker kain adalah masyarakat kota Pekanbaru terutama di tempat-tempat keramaian yang sulit untuk menerapkan physical distancing tersebut seperti pasar tradisional, supermarket, dan lain sebagainya.

"Beberapa hari yang lalu, kami yang tergabung dalam relawan COVID-19 FK UNRI sudah membagikan masker kain gratis ke pasar Pusat dan pasar Dupa Pekanbaru. Rencananya juga dibagikan ke pasar-pasar lain, supermarket atau justru ke rumah sakit. Di dalam kemasannya sudah ada brosur sebagai petunjuk cara pemakaian, pelepasan dan penyucian masker. Masyarakat tampak antusias dengan adanya pembagian masker kain ini,"lanjutnya.

Anas (50), salah satu pedagang di pasar Pusat, juga menanggapi positif gerakan dan pemberian masker kain gratis. Dia menjelaskan bahwa kegiatan ini tentunya sangat membantunya dan para pedagang yang tetap harus berjualan meski di tengah kondisi wabah.

"Tentu saja amat membantu kami, apalagi sekarang masker itu susah carinya dan kalau adapun harganya selangit. Harapannya pemerintah juga ikut mendukung kegiatan ini, jadi semakin banyak masyarakat yang mendapatkan masker dan tetap dapat beraktivitas seperti biasa," imbuhnya.