OLEH: Dr. Amirah Diniaty, M.Pd, Kons
Kehidupan selalu berhadapan dengan kata “sulit” yang tidak diharapkan dan ingin dihindari setiap individu. Tidak ada orang yang tidak mempunyai kesulitan dalam hidupnya. Bahkan sejak individu berusia di atas 2 tahun atau bahkan kurang, manusia sudah bisa bicara tentang kesulitan.
Kenyataannya semakin hari kesulitan hidup terus meningkat, apalagi diera globalisasi dan pertambahan jumlah penduduk, yang ditandai dengan persaingan hidup yang semakin ketat, dan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Dikutip dari data World Health Organization (WHO) setiap 40 detik terjadi kasus bunuh diri di seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi. Bahkan data pengidap gangguan jiwa di seluruh dunia makin meningkat tiap tahun. Data ini menandakan begitu rapuhnya seseorang ketika berhadapan dengan kesulitan hidup, padahal ia memiliki hak dan kekuatan untuk mengatasinya.
Hal ini seperti dikemukakan James Altucher dan Claudia Azula Altucher dalam bukunya “Katakan Tidak! Seni untuk bersikap tegas dan menolak segala hal yang membelengu jiwa anda” yaitu 11 hak dan kekuatan manusia untuk berkata “TIDAK” agar kesulitan hidup menyingkir yaitu:
- Setiap kita mempunyai hak untuk mempertahankan hidup. Makhluk hidup secara umum memiliki hak bertahan hidup, dan akan berusaha membela diri ketika ada yang mengganggunya. Lihat saja semut, ketika ada yang menginjaknya, ia akan berani menggigit kaki orang yang menginjaknya. Anda mempunyai hak untuk mengatakan TIDAK pada segala sesuatu yang akan mengganggu keberlangsungan hidup Anda. Kita memiliki hak untuk memutuskan apapun yang kita hadapi. Ketika itu mengganggu keberlangsungan hidup, maka katakan TIDAK, dan keputusan itu adalah ditangan kita bukan orang lain.
- Setiap manusia mempunyai hak atas hubungan yang sehat serta cinta sejati. Anda mempunyai hak untuk memilih orang yang anda ingin Anda cintai, dan orang yang ingin anda jauhi. Setiap kita memiliki hak untuk memutuskan siapa saja dalam hidup kita yang akan menghabiskan waktu, energi dan siapa yang perlu kita hindari dalam hidup ini. Katakan “TIDAK” jika dia adalah orang yang tidak Anda inginkan.
- Kita mempunyai hak untuk mengembangkan bakat dan mengatakan tidak pada segala sesuatu yang menghalangi kreativitas diri. Setiap manusia adalah unik dan kreativitas yang dimiliki harus dijaga untuk mendapatkan kehidupan yang sebesar-besarnya. Untuk itu ketika ada halangan yang mengganggu kreativitas anda, anda harus berani mengatakan TIDAK.
- Kita mempunyai hak untuk mencapai dan memaksakan apa yang anda inginkan. Realitanya setiap individu memiliki kebutuhan dan ingin memenuhinya siapapun dia, Ayah Ibu Adik Kakak teman tetangga. Mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Begitu juga Anda. Anda juga mempunyai hak untuk memenuhi kepentingan anda sendiri. Oleh sebab itu anda harus berani mengatakan TIDAK pada segala sesuatu yang tidak anda butuhkan. Masalah akan muncul ketika Anda mengatakan ia pada ada sesuatu yang tidak anda butuhkan. Akibatnya Anda akan benci pada orang yang meminta Anda melakukannya, bahkan Anda melukai diri sendiri.
- Kita mempunyai hak untuk memilih cerita, yang diyakini. Setiap manusia memiliki kisah yang dia idolakan yang dijadikan pedoman dalam hidupnya sehingga manusia adalah pendongeng yang hebat. Anda mempunyai hak untuk mengatakan TIDAK pada cerita yang tidak mendukung kehidupan anda dan mengatakan iya pada cerita yang sesuai dengan spiritualitas, kebahagiaan dan keinginan serta potensi anda menuju hidup yang lebih baik.
- Kita mempunyai hak untuk menggunakan waktu. Sering dalam hidup ini kita didesak oleh tuntutan “harus sekarang” dari orang lain. Sesungguhnya kita memiliki hak untuk menunda mengatakan bahwa saya akan memikirkannya. Kita membutuhkan jeda agar dapat memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi sehingga membuat keputusan yang benar dan tidak terburu-buru dalam hidup ini.
- Kita berhak untuk jujur terhadap diri sendiri. Katakan TIDAK untuk memakai topeng agar orang menyukai anda. Percayalah pada diri sendiri yang apa adanya adalah lebih baik. Bahwa kejujuran anda akan membuat orang lain lebih tertarik kepada anda. Sebaliknya kebohongan Anda akan mengecilkan arti diri anda di mata orang lain
- Kita mempunyai hak untuk hidup dengan kelimpahan dan kecukupan. Anda berhak mengatakan TIDAK pada kekurangan atau kesulitan. Mungkin saja akan muncul rasa takut, dan anda berhak untuk melihat perasaan takut itu adalah bukan milik anda tetapi ia datang mencoba menakuti membujuk atau mengecilkan arti anda. Biarkanlah dia pergi satu persatu.
- Kita mempunyai hak untuk berada di sini sekarang. Anda berhak berkata TIDAK untuk masa lalu yang isinya adalah kemarahan dan penyesalan. Begitu juga Katakan TIDAK untuk kecemasan dan kekhawatiran yang datang pada diri Anda ketika melihat masa depan. Dua-duanya masa lalu dan masa depan tidak akan membantu anda sekarang. Berbuat sekarang lebih penting, dari pada melihat masa lalu dan memikirkan masa depan.
- Kita berhak diam. Berkata TIDAK pada semua kebisingan di sekitar dan kita punya hak untuk menyendiri diam sebentar, agar terhubung dengan diri sendiri untuk mengevaluasi diri.
- Kita berhak untuk pasrah. Katakan TIDAK pada apa yang Anda pikir dari diri Anda terutama hal negatif. Di sini kita harus meyakini bahwa dalam hidup ini ada campur tangan Allah SWT. Ketika Allah berkehendak tidak ada satupun yang bisa menghalangi langkah kita.
Pembahasan ini menarik dilihat dalam perspektif umat Islam keyakinan bahwa kesulitan itu muncul dalam kehidupan merupakan bagian dari ujian atau cobaan dimana Allah SWT telah membekali manusia dengan segala potensi untuk mengatasinya. Potensi itu seperti akal, pendengaran, penglihatan dan hati (Surah Ar Ra’du, 13 : 19 – 20; -. As Sajadah, 32 : 9), petunjuk ilahiyah (Surah Al Fatihah, 1 : 7), diberi kekuatan batin dan keyakinan yang mantap (Al Anfal, 8 : 2 – 4), dilebihkan dari mahluk lain (Al-Isro’, 17 : 70), dilengkapi dengan indra dan hati agar bersyukur (An-Nahl, 16: 78), pandangan hidup yang lurus (Al Bayyinah, 98 : 5). Manusia seharusnya percaya diri menghadapi kesulitan yang ada dalam hidupnya dengan potensi kekhalifahan (Surah Al Fatir, 35 : 39) yang disandangnya. Untuk itu, tidak ada kata menyerah, bunuh diri, ketika berhadapan dengan kesulitan hidup. Justru 11 hak pada diri manusia tersebut harus dipahami dan diamalkan sehingga apapun kesulitan dalam hidup dapat disingkirkan.
Penulis adalah Kepala Prodi Program Magister Psikologi Fakultas Psikologi UIN Suska Riau