RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kebanyakan orang mungkin belum mengetahui proses menjadi seorang pelatih sepak bola profesional.
Semua orang bisa menjadi pelatih atau ditunjuk menjadi pelatih, namun untuk melatih sebuah tim sepak bola yang mengikuti kompetisi profesional tidak cukup hanya bisa melatih. Seorang pelatih sepak bola tentu diharuskan mengikuti kursus pelatih sepak bola untuk mendapatkan lisensi.
Lisensi kepelatihan dapat dianggap sebagai ijazah yang menjadi modal seseorang untuk menjadi pelatih tim sepak bola.
Prosedur kursus kepelatihan pada setiap negara mengikuti aturan konfederasi sepakbola benua masing-masing. Untuk Indonesia sendiri, mereka mengacu pada prosedur Federasi Sepakbola Asia (AFC) untuk mendapatkan lisensi kepelatihan.
Nah, hal inilah yang akan dilakukan oleh Pelatih Riau United, Sabra. Sabra ingin menjadi pelatih profesional akan mengikuti kepelatihan lisensi B AFC.
Lisensi B AFC merupakan lisensi yang dibutuhkan untuk melatih klub Liga 2 dan asisten pelatih Liga 1.
Jika lulus kursus ini, Sabra berpeluang menjadi pelatih kepala klub Liga 2, asisten pelatih kepala klub Liga 1, dan pelatih kepala Elite Pro Academy U-20.
"Persiapan dalam mengambil Lisensi B, saya harus belajar banyak serta mempelajari metode baru yang akan diterapkan nanti di Riau United," ujar Sabra, Rabu, 5 Juli 2023.
Selanjutnya, Sabra mengaku akan mendalami dengan cermat serta menganalisa setiap pertandingan agar memperoleh ilmu yang akan diterapkan di Riau nantinya.
"Doakan saja semua berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan dan Allah mempermudah segala urusan."
"Semoga kedepannya ilmu yang saya dapat bisa digunakan untuk membantu memajukan sepak bola di Indonesia khususnya di Provinsi Riau," tutup Sabra.
Berikut Jenis-Jenis Lisensi Kursus Pelatih Sepak bola:
1. Lisensi D Nasional
Tahap pertama untuk mendapatkan lisensi adalah orang tersebut harus mengikuti kursus kepelatihan lisensi D terlebih dahulu. Lisensi D merupakan dasar dan tahap awal karier kepelatihan.
Kursus Lisensi D biasanya bersifat lokal atau Nasional. Kursus ini biasanya diselenggarakan oleh Asprov-asprov PSSI.
Ada beberapa syarat yang harus dilengkapi oleh peserta kursus. Setiap peserta harus mendapatkan surat rekomendasi dari SSB (Sekolah Sepakbola) yang terdaftar di Asprov. Setelah mengikuti kursus dan dinyatakan lulus, Lisensi D Nasional bisa dimiliki dan bisa melatih SSB.
2. Lisensi C AFC
Setelah mendapatkan Lisensi, tahap selanjutnya adalah Lisensi C AFC. Syarat untuk dapat mengikuti kursus ini adalah harus sudah melatih selama 1-2 tahun dan melengkapi sertifikat D Nasional PSSI.
Jika dinyatakan lulus, kamu akan mendapatkan Lisensi C AFC. Kamu bisa menjadi pelatih kepala klub Liga 3, pelatih kepala Elite Pro Academy (U-18 dan U-16), pelatih kepala klub Liga 1 wanita, dan asisten pelatih kepala klub Liga 2 dengan lisensi C AFC.
3. Lisensi B AFC
Pada kursus kepelatihan Lisensi B AFC, materi yang dipelajari adalah tentang teknik, taktik, dan mentalitas individu pemain maupun tim.
Selain harus mengikuti ujian teori dan praktik, setiap peserta harus bisa mempresentasikan sebuah topik disertasi yang ditentukan oleh AFC.
Saat ini, Lisensi B AFC merupakan lisensi yang dibutuhkan untuk melatih klub Liga 2 dan asisten pelatih Liga 1. Jika lulus kursus ini, kamu berpeluang menjadi pelatih kepala klub Liga 2, asisten pelatih kepala klub Liga 1, dan pelatih kepala Elite Pro Academy U-20.
4. Lisensi A AFC
Setelah Lisensi B AFC adalah tahap pengambilan Lisensi A AFC. Syarat untuk mengikuti kursus kepelatihan jenis ini adalah harus lulus Lisensi B AFC dan sudah melatih tim profesional selama 2-3 tahun.
Setelah memiliki lisensi D Nasional, C AFC, B AFC, dan A AFC, ada kursus lagi yang bisa diambil. Kamu bisa mengikuti kursus spesialisasi untuk menjadi pelatih fisik atau pelatih kiper. Baik pelatih fisik dan kiper memiliki tingkatannya masing-masing.