RIAU ONLINE - Dua orang suporter meninggal dunia saat menonton turnamen Piala Presiden 2022 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Tewasnya suporter di venue tersebut bukan yang pertama kalinya.
Kedua loyalis Persip Bandung atau Bobotoh, Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf berangkat ke GBLA untuk mendukung tim kesayangannya bertanding melawan Persebaya Surabaya, Jumat, 17 Juni 2022 malam.
Alih-alih mendapat hiburan, namun nasih berkata lain. Keduanya pulang dalam kondisi tidak bernyawa.
Dugaan awal, keduanya tewas karena desak-desakan saat hendak masuk ke dalam GBLA. Antusias penonton untuk menyaksikan pertandingan itu, memang sangat luar biasa.
Padahal, panitia pertandingan hanya menyediakan 15 ribu lembar tiket untuk pertandingan tersebut. Bahkan, disebutkan sejak awal sebelum bergulirnya Piala Presiden 2022 stadion hanya boleh diisi 75 persen dari kapasitas stadion.
Tapi nyatanya, tribun Stadion GBLS dari tampak dipenuhi penonton yang ingin menyaksikan klub kesayangannya bertanding.
Banyak penonton yang diduga tidak mengantongi tiket dan memaksa masuk atau bahasa suporternya 'jebolannya'. Panita pertandingan alias yang menjaga keamanan tidak bisa membendung antusias mereka.
Entah siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini, di mana seharusnya mereka yang tak punya tiket dilarang masuk area stadion, agar menghindari membeludaknya suporter.
Di Stadion GBLA, Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf bukanlah yang pertama kehilangan nyawa. Sebelumnya, dua suporter yang merasakan hal serupa.
Pada 2017, Riko Andrean tewas setelah dikeroyok rekan-rekannya yang juga seorang Bobotoh. Nyawa meregang nyawa usai berusaha membantu suporter tim rival dari amukan oknum Bobotoh, seperti dilansir dari Suara.com, Minggu, 19 Juni 2022.
Setahun kemudian, Haringga Sirla yang merupakan simpatisan Jakarta rival Persib Bandung tewas. The Jakmania itu dianiaya secara brutal setelah ketahuan menyusup ke GBLA oleh para Bobotoh.
Nah, tentu ini menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Apalagi, antusias tinggi suporter di GBLA ketika Persib Bandung tengah menjalani lagi big match seperti kontra Persebaya Surabaya, Arema FC, dan Persija Jakarta.
PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator, Panitia pertandingan, dan kepolisian harus bisa segera melakukan investigasi terkait masalah ini. Harus segera dicari biang keroknya, agar tak ada lagi yang kehilangan nyawa.