RIAU ONLINE, LIVERPOOL-Fans Liverpool nampak sudah tak sbar untuk merayakan kemenangan perdana Liverpool. This Year Will Be Ours'. Begitu para penggemar Liverpool berkumandang. Mau bagaimana lagi, The Reds memang tampil superior di Premier League musim ini. 27 pertandingan dilalui tanpa kekalahan. Mereka pun bertengger di pucuk klasemen dengan torehan poin 79 atau unggul 22 angka atas Manchester City di posisi kedua.
So, tak sulit mengatakan kalau keberhasilan mereka meraih trofi Premier League untuk pertama kalinya itu hanya tinggal menunggu waktu.
Tapi, semua itu bisa saja batal. Bukan, bukan gara-gara dikejar para pesaingnya. Adalah virus corona yang bakal memupuskan mimpi Liverpool itu.
Lho, kok, bisa?
Begini, virus corona telah menjadi pandemi. Hal itu juga berdampak ke ranah sepak bola. Serie A misalnya, memutuskan untuk menggelar enam pertandingan di pekan 26 tanpa penonton.
Keputusan itu ditegaskan oleh Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora. Alasannya, ya, demi meminimalisir penyebaran virus yang berasal dari Wuhan itu.
Virus Corona di Italia
Well, Premier League belum mengambil sikap lebih jauh soal ini. Namun, tak menutup kemungkinan kalau mereka bakal mengakhiri musim lebih cepat gara-gara keganasan virus corona.
Menurut laporan terkini The Telegraph, sudah ada 19 kasus virus corona di Inggris Raya. Memang tak lebih banyak ketimbang Italia (655), Jerman (46), dan Prancis (41). Di sisi lain, tetap ada kemungkinan kalau jumlah korban virus corona di Inggris Raya bakal bertambah.
Saat itu terjadi, Premier League bisa saja dihentikan. Ya kalau klasemen akhir dihitung dari batas akhir keputusan itu. Kalau tidak? Bisa saja gelar juara Premier League itu dihanguskan. Menjadi rumit karena belum ada aturan spesifik di Premier League andai musim diberhentikan di tengah jalan.
Liverpool
Padahal, Liverpool tinggal butuh 4 kemenangan lagi untuk mengunci gelar Premier League. Jadi, teruntuk para penggemar Liverpool, berdoalah agar virus corona tak bertambah parah. Karena bila Premier League musim ini benar-benar diberhentikan tengah jalan, Liverpool-lah yang paling dirugikan.
Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com