RIAU ONLINE, PEKANBARU - Legenda sepak bola Indonesia, Marwal Iskandar, mengatakan, jika Tim Nasional (Timnas) U-19 ingin melangkah lebih jauh dalam gelaran AFC U19, maka yang harus dibenahi dalam laga pamungkas hadapi Uni Emirat Arab (UEA), Rabu malam, 24 Oktober 2018, pukul 19.00 WIB, di Stadion Gelora Bung Karno, adalah sistem defending (pertahanan).
Dalam laga sebelumnya, Minggu, 21 Oktober 2018, pemain-pemain Qatar dengan mudahnya membobol gawang Timnas Indonesia tiga gol dalam waktu 24 menit babak pertama. Walau di babak kedua bangkit dan nyaris menyamakan kedudukan dari ketertinggalan 1-6 berubah menjadi 5-6.
Mudahnya gol tersebut tercipta karena seringnya terjadi kesalahan-kesalahan sendiri dilakukan pemain bertahan, terutama sekali sang kapten, Nurhidaya Haji Harris. Penampilannya malam itu jauh dari performance terbaiknya.
Baca Juga:
Jelang Laga Lawan Qatar, Gusnedi Adang: Pemain Jangan Grogi, Main Lepas Saja
"Saya nasionalis tapi realistis. Semoga saja kita memenangkan pertandinga. Tapi realistisnya, UEA levelnya di atas kita. Adik-adik pemain Timnas wajib menang jika ingin maju ke babak perempat final. Tidak boleh berkecil hati. Itu harus dipahami dulu, wajib memenangkan pertandingan," kata Marwal Iskandar kepada RIAUONLINE.CO.ID, Rabu, 24 Oktober 2018.
Mantan Asisten Pelatih Kepala PSPS di Liga 2 musim 2017 lalu ini menjelaskan, sistem pertahanan Timnas U19 tidaklah rapat. Bola dengan mudahnya sudah sampai di jantung pertahanan sendiri.
Seharusnya, sistem pertahanan itu dimulai dari pemain depan, kemudian tengah baru belakang, untuk mematahkan alur permainan lawan. Pada laga hadapi China Taipeh, dan Qatar, lawan gampang dan mudahnya menembus serta masuk ke jantung pertahanan.
"Itu harus diperbaiki. Ditambah lagi kesalahan-kesalahan sendiri yang tak perlu dilakukan. Semoga saja, adik-adik nanti malam bermain dengan santai dan mampu memperbaiki permainannya, terutama pertahanan," kata Asisten Pelatih Kepala Persis Solo di Liga 2 musim ini.
Jika pemain lawan sudah masuk di jantung pertahanan sendiri, itu sudah berbahaya bagi Timnas. "Sepak bola adalah permainan tim, kolektif, bukan individu, seperti dilihatkan selama ini. Itu harus diperbaiki," pungkasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id