RIAU ONLINE, PEKANBARU - Humas dan Media Officer PSPS Riau, Muhammad Teza Taufik mengakui bahwa kondisi manajemen saat ini, kesulitan membayar gaji dari para pemain dan jajaran pelatih.
Hal ini karena mereka belum menerima pendapatan komersial dari para sponsor di saat memulai Liga 2 putaran pertama.
"Bahkan saat putaran pertama Liga 2 berlangsung, sampai sekarang sponsor kita belum memenuhi kesepakatan kontrak kita. Itu dikisaran Rp 100 jutaan," katanya kecewa, Jumat, 11 Agustus 2018.
Belum lagi minimnya pemasukan dari penjualan tiket, besarnya sewa stadion sampai penjualan merchandise yang minim peminat. Semua itu semakin menambah beban dari manajemen untuk membayarkan gaji dari para pemain.
"Untuk gaji saja, kita menghabiskan sekitar Rp 300 jutaan setiap bulannya. Manajemen kesulitannya ya di sana," jelasnya.
Namun, biaya laga tandang, bonus sampai kehidupan para pemain selama berada di penginapan, Teza akui sudah dipenuhi dengan baik oleh manajemen PSPS Riau.
"Tapi kalau untuk laga away, manajemen mengusahakannya. Itu paling diangka Rp 70-Rp 100 juta. Sampai bonus saat kita kalah telak kemaren lawan Persiraja juga sudah diberikan. Kalau seperti itu manajemen masih bisa mengusahakannya," tegasnya.
Sementra itu pada kesempatan yang berbeda, pelatih kepala PSPS Riau, Hendri Susilo mengharapkan kepada manajemen agar segera membayarkan seluruh kewajiban manajemen kepada mereka.
"Saya ditagih sama anak-anak sebelum laga. Kata mereka di ruang ganti kalau sudah dibayarkan, mereka baru akan bertanding. Saya mau jawab apa coba. Kalau dibilang kurang loyalitas, seperti apa lagi," tutupnya kecewa.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id