PEMAIN PSBL Langsa memburu, mengejar dan menarik wasit asal Bandung, Jawa Barat, Nendi Rohaendi usai wasit mengesahkan gol dicetak pemain PSPS Riau, Sabtu 19 Agustus 2017, di Stadion Utama Riau.
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - "Kampungan, Kampungan, Kampungan,". Kata-kata itu menggema di Stadion Utama Riau saat laga kandang PSPS Riau ditantang tamunya, PSBL Langsa, Sabtu, 19 Agustus 2017, dalam lanjutan Liga 2 Grup 1.
Kata-kata tersebut diteriakan oleh pendukung Tim Asykar Bertuah ketika gol tercipta di babak pertama ke gawang PSBL Langsa.
Gol tersebut dilesatkan Defri Riski di menit 27, tak disia-siakannya saat umpan diberikan striker handalan PSPS Riau, Herman "Super Dzuma" Dzumafo Epandi mengecoh penjaga gawang PSBL Langsa dijaga Zulbahra.
Baca Juga:
Rahang Bergeser Saat Main Di Aceh, Akankah Firman Septian Mengamuk Dan Cetak Gol Sore Ini?
Baru Main 10 Menit, Rahang Firman Septian Bergeser Usai Disikut Pemain PSBL
Pemain bernomor punggung 1 ini tak mampu menghalau bola sepakan penyerang sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut. Namun bola tangkapannya terlepas dan tak disia-siakan Defri Riski.
Bola muntah itu masuk ke gawang PSBL Langsa dan Gooolll. Namun, justru gol yang disahkan wasit Nendi Rohaendi tersebut diprotes oleh para pemain tim asal Aceh.
Mereka berbondong-bondong mengejar dan mengepung Wasit Nendi asal Bandung, Jawa Barat itu. Namun disayangkan, tindakan protes itu terlalu berlebihan. Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, seluruh pemain tamu yang turun di babak pertama itu mengepung wasit ini.
Bahkan beberapa dari mereka berani menarik-narik wasit memimpin jalannya pertandingan sore itu. Protes teersebut mereka lakukan karena menganggap bola dihalau penjaga gawang PSBL Langsa telah diganggu pemain PSPS Riau berada di kotak pinalti, sehingga bola itu terlepas.
"Kampungan, Kampungan, kampungan," kata ibuan penonton yang menonton di Sadion Utama Riau.
Klik Juga:
Berdarah-Darah, PSPS Riau Tahan Imbang 0-0 Tuan Rumah PSBL Langsa
Laga PSPS Riau Vs PSBL Langsa Ricuh
Hingga akhirnya hakim pertandingan itu berpindah karena terdesak dari kotak pinalti menuju bibir pinggir lapangan. Tiga wasit lainnya turut membantu jalannya pertandingan, bahkan tak mampu menghalau protes berlebihan dari tim tamu ini.
Karena terlalu lama, pemain legendaris PSPS Riau, Herman Epandi Dzumafo yang memiliki badan lebih besar dari pada seluruh pemain PSBL Langsa ini dengan cepat menghalau dan menarik wasit.
Bantuan dari Dzumafo ini sekaligus meredakan emosi dari seluruh pemain tamu. Hingga akhirnya gol ini juga sebagai gol penutup di babak pertama.
Ikuti dan simak kiprah PSPS Riau di Liga II dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline