RIAU ONLINE - Tindak kekerasan di lapangan masih mewarnai kompetisi sepakbola profesional di Indonesia. Seakan para pelaku tak jera dengan sanksi Komisi Disiplin PSSI.
Tercatat, musim ini saja telah terjadi lima kasus kekerasan yang melibatkan pemain di lapangan. Sayangnya, empat pelaku di antaranya adalah pemain atau mantan penggawa Timnas Indonesia.
Pelaku terakhir adalah Manahati Lestusen, seorang gelandang PS TNI. Manahati menjadi sorotan setelah melakukan pencekikan terhadap pemain asing PSM, Marc Anthony Klok, seperti dilansir dari VIVA.co.id.
Baca Juga: Pelatih Jaino Matos Kejar Wasit Saat Laga PSPS Riau Vs 757 Kepri Jaya FC
Sebelumnya adalah Abduh Lestaluhu dan Ferdinand Sinaga. Keduanya melakukan aksi yang sama di pentas Liga 1. Aksi kekerasan juga terjadi di kompetisi kasta Liga 2. Sikap brutal juga dilakukan oleh pemain Sragen United, Andi Setiawan, yang menendang pemain Persis Solo, Dedi Cahyono.
Pemain PSPS Pekanbaru juga tak luput menjadi korban kekerasan di lapangan. Defri Riski menjadi korban kekerasan setelah mantan pemain Persipura Jayapura, Gerald Pangkali, bertindak memalukan dengan menendang Defri Riski.
Bahkan, aksi kekerasan juga terjadi pada wasit. Seperti yang dlakukan oleh pemain Persiraja Banda Aceh, Farry Komol, yang menyiramkan air keras ke wasit.
Klik Juga: PSSI Beri Sanksi Gerald Pangkali, Pemain 757 Kepri Jaya FC Saat Pukul Pemain PSPS Riau
"Memang, ada pelakunya berstatus pemain Timnas. Seperti dari PSM, Ferdinand Sinaga, lalu ada Abduh dan Manahati. Tapi, di luar pemain Timnas juga banyak yang melakukannya. Belum lagi di Liga 2, yang sebelumnya tersangkut masalah dan dipanggil Komdis PSSI," terang Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin.
Asep menyatakan pihak terus bekerja untuk menjerat pemain-pemain nakal yang tak jera terhadap sanksi Komdis. "Setiap pelanggaran pasti kami proses," terang Asep.
Ikuti dan simak kiprah PSPS Riau di Liga I dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline