RIAU ONLINE - Menjelang Kongres FIFA pada Jumat, 13 Mei 2016, di Meksiko, Pemerintah Indonsia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga sudah mencabut pembekuan atas PSSI, selasa pekan lalu, 10 Mei 2016. Salah satu agenda Kongres FIFA di Meksiko yakni membahas penundaan atas keanggotaan Indonesa dan Kuwait.
"Tentu saja logika berpikirnya adalah sanksi FIFA tidak mungkin dicabut kalau pembekuan pemerintah kepada PSSI belum dicabut. Jadi FIFA akan mengadakan kongres dan kita berharap sanksi atas Indonesia segera dicabut," jelas Gatot S Dewa Broto, Deputi Peningkatan Prestasi Olah Raga Kemenpora, kepada wartawan BBC, Liston P Siregar. (KLIK: Kapten PSPS Riau Pondan Dwi Hengkang ke PS TNI)
Ditambahkan sama sekali tidak ada persyaratan dalam pencabutan pembekuan pemerintah atas PSSI.
Sebelumnya Indonesia sudah mengirim utusan -Ketua Komite Olimpiade Indonesia atau KOI, Erick Thohir- ke FIFA.
Namun Dewa Broto menegaskan tidak ada kesepakatan khusus yang dicapai bahwa FIFA akan mencabut sanksi secara otomatis jika pembekuan atas PSSI sudah dicabut. (BACA: Begini Cara Persiraja Bungkam PSPS Riau)
Hubungan dengan FIFA, menurut Broto, menjadi lebih baik dengan terpilihnya presiden FIFA baru, Gianni Infantino dengan pengiriman ucapan selamat dan pengajuan pengiriman utusan.
"Saya kira hubungan pemerintah Indonesia dengan FIFA membaik sejak adanya pergantian kepemimpinan FIFA. Pak menteri kirim surat pada tanggal 1 Maret... dan hanya hitungan beberapa hari kemudian sudah dibalas."
Dalam surat balasan itu pula, FIFA mengatakan siap bertemu dengan utusan dari Indonesia dengan lebih dulu menyampaikan agenda pertemuan.
FIFA memberlakukan sanksi penundaan sementara atas PSSI untuk bertanding di tingkat internasional karena campur tangan pemerintah atas PSSI. (BBC Indonesia)