SUPORTER Leicester City membawa gambar mantan penyerang Timnas Inggris dan Leicester City, Gary Lineker, dengan mengenakan celana dalam. Lineker berjanji jika Leicester menang, ia akan pakai cawat bawa acara.
(BBC.COM)
RIAU ONLINE - Tidak ada yang menduga klub gurem sekelas Leicester City mampu meraih juara Liga Inggris 2016. Padahal, The Foxes meruapakan klub yang bermodal cekak dalam urusan belanja pemain.
Ia merupakan tim yang paling mengeluarkan biaya sedikit dalam urusan membeli pemain yakni hanya £57 juta. Tentunya jauh lebih kecil ketimbang para tim raksasa Inggris yang rela habis-habisan keluarkan modal untuk belanja pemain di awal musim.
Kesuksesan Leicester City menjuarai Liga Primer hanya akan terjadi sekali dalam 20 tahun, kata manajer tim tersebut Claudio Ranieri. (KLIK: Kisah Dongeng Ranieri Dalam Sepak Bola, Mulai dari Cagliari Hingga Leicester City)
Menurut Ranieri, Liga Primer akan selalu dimenangkan oleh tim-tim besar yang punya anggaran berlimpah.
"Dana besar akan menghasilkan tim besar dan biasanya mereka inilah yang akan keluar sebagai juara," kata Ranieri.
"Dan itu yang akan terjadi musim depan dan musim berikutnya selama 20 tahun," katanya.
Total biaya untuk membentuk seluruh skuat Leicester adalah £57 juta, yang paling kecil di antara tim-tim yang menempati 10 besar Liga Primer. (BACA: 10 Pemain Leicester Tahan Imbang MU 1-1)
Jika dibandingkan dengan klub-klub mapan, kesenjangan akan makin terlihat karena Tottenham perlu £159 juta, Arsenal butuh £231 juta, Liverpool mengeluarkan £260 juta, dan Chelsea perlu £280 juta untuk membeli pemain.
Nilai total pengeluaran belanja pemain Manchester United adalah £395 juta sedangkan Manchester City £415 juta.
Ranieri menegaskan bahwa kejutan seperti yang dicatat Leicester City hanya akan terjadi sekali dalam 20 tahun.
Contoh lain yang ia sebut adalah keberhasilan Nottingham Forest menjuarai divisi utama liga Inggris pada 1978 dan Blackburn Rovers pada 1995.
"Jadi, tim yang bisa membeli pemain-pemain terbaik itulah yang akan menjadi juara. Itu sudah pasti," kata Ranieri. (BBC)