RIAU ONLINE - Indonesia dilarang memberikan suara pada pemilihan presiden FIFA, Jumat (26/2/2016) besok. Pasalnya, Indonesia kini terkena skors. Selain Indonesia, negara yang bernasib sama adalah Kuwait.
Dengan dua anggota yang diskors, 207 anggota FIFA lainnya berhak mengikuti pemungutan suara pada kongres di Zurich.
"Mengenai asosiasi yang mendapat hukuman, yakni Indonesia dan Kuwait, komite eksekutif merekomendasikan kongres luar biasa memutuskan pada Jumat bahwa kedua kasus itu ditangani pada kongres biasa berikutnya di Meksiko pada bulan Mei," demikian pernyataan FIFA, Rabu (24/2/2016).
Ketika kongres dilakukan pada Jumat, para negara peserta bisa membuka perdebatan mengenai Indonesia atau Kuwait. Tetapi dengan adanya keputusan komite eksekutif ini, kemungkinan besar tidak akan ada perdebatan lebih lanjut yang dapat membuat status kedua negara itu dipulihkan dan dapat mengikuti pengambilan suara.
BACA JUGA : Ganti Sikat Gigi Anda 3 Bulan Sekali, Jika Tidak Begini Akibatnya
Indonesia diskors dari sepak bola internasional pada Mei 2015 setelah pemerintah berupaya untuk mengganti asosiasi sepak bola negara itu. Sedangkan Kuwait diskors pada Oktober karena pemerintah mereka diduga mengintervensi sepak bola di negara Teluk itu.
Hal ini bisa menjadi pukulan telak bagi kandidat kuat Sheikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa. Sheikh Salman, anggota kerajaan Bahrain, mengepalai Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), di mana Indonesia dan Kuwait merupakan anggotanya.
Ia mendapat dukungan dari komite eksekutif AFC dan mengincar blok dukungan dari benua itu pada persaingan ketat melawan penantang utamanya Gianni Infantino, yang merupakan pelaksana ketua sepak bola Eropa.