RIAU ONLINE - Jelang laga melawan Juventus pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Juventus Stadium, Selasa (23/2/2016), Pelatih Bayern Muenchen, Josep Guardiola khawatir. Penyebabnya, Guardiola tak ingin terjadi situasi bola mati dan krisis di lini belakang.
Kekhawatiran mantan pelatin Barcelona itu bisa dimaklumi. Karena Juventus terbukti piawai mengonversi gol dalam situasi bola mati pada ajang Serie A. Dimana, enam dari total 46 gol Juventus di liga itu berada pada skenario bola mati.
"Mungkin, Juventus adalah tim terbaik di Eropa dalam hal bola mati. Kami tak boleh memberikan mereka skenario ini. Mereka memiliki para pemain yang sangat besar," kata Guardiola.
Untuk menghadapi situasi tersebut, lini belakang Bayern justru jauh dari kata sempurna. Jerome Boateng, Javi Martinez, dan Holger Badstuber mengalami cedera.
BACA JUGA : Kebijakan Plastik Berbayar, Pemko Belum Tetapkan Harga
Besar kemungkinan, Guardiola akan menduetkan Joshua Kimmich dan David Alaba di jantung pertahanan. Kimmich sebenarnya adalah seorang gelandang bertahan, sedangkan Alaba merupakan bek kiri.
"Kami tak memiliki seorang bek tengah. Ini realita. Namun, kami harus tetap berusaha dengan pemain yang tersisa," tutur Guardiola.
KLIK JUGA: Penyerang West Ham Ini Gabung ke Klub Divisi 2 China
Meski mengalami krisis pertahanan, Bayern masih didukung rekor pertemuan. Mereka sempat menang 2-0 pada duel terakhir di Turin, 10 April 2013.