RIAU ONLINE, PEKANBARU - Konsumsi ikan per kapita di Indonesia telah mencapai angka 57 kilogram pada 2023. Angka ini melampaui rata-rata nasional dan diharapkan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Erwin Dwiyana menilai, peningkatan konsumsi ikan berimplikasi positif pada ekonomi masyarakat.
"Dengan meningkatnya konsumsi, masyarakat akan membeli lebih banyak ikan. Sehingga, pembudidaya dan nelayan akan terus bergerak dan ekonominya berjalan," jelasnya, Sabtu 14 Desember 2024.
KKP bersama Badan Gizi Nasional (BGN) sedang bersinergi untuk mempromosikan ikan sebagai sumber protein hewani dalam menu makanan bergizi. Mereka juga bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dari berbagai provinsi dan kota, termasuk Pekanbaru, untuk mengenalkan dan mempromosikan ikan sebagai bagian dari menu makanan bergizi gratis.
"Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan, tetapi juga untuk menguji seberapa besar pengaruh ikan dalam menu makanan terhadap nilai gizi dan harga. Kami ingin mengetahui apakah harga menu ikan, yang saat ini berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000, dapat diterima oleh masyarakat Pekanbaru," ulasnya.
Erwin juga menekankan pentingnya mendorong konsumsi ikan lokal seperti ikan patin yang menjadi komoditas unggulan di Riau. KKP mendorong ikan lokal untuk menjadi prioritas dalam menu makanan bergizi.
"Selain patin, kami juga akan mendukung ikan lokal lainnya seperti gurame dan lele melalui kerja sama dengan pembudi daya dan pemerintah daerah," paparnya.
Upaya ini diharapkan dapat mendukung perekonomian lokal, terutama bagi para nelayan dan pembudidaya ikan. Disamping itu, asupan gizi masyarakat juga meningkat dengan memasukkan ikan sebagai bagian penting dalam pola makan sehari-hari.
KKP berharap dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas akan pentingnya konsumsi ikan, sekaligus memberikan dukungan nyata bagi industri perikanan lokal. Dengan demikian, kesejahteraan nelayan dan pembudidaya bakal meningkat, serta kualitas gizi masyarakat secara keseluruhan.