Apical Bersama RSPO Edukasi Mahasiswa Tentang Kelapa Sawit Berkelanjutan di Unri

RSPO-dan-Apical-edukasi-mahasiswa-unri.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan unggulan dan menjadi penyumbang devisa terbesar negara belum lagi mendapatkan atensi besar dari para generasi muda. Masih banyak orang yang belum mengetahui proses pengelolaan dan manfaat kelapa sawit berkelanjutan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan hidup untuk masa depan.

Menyadari hal tersebut, Apical salah satu pengolah minyak nabati terkemuka bersama dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) kembali menggelar kuliah umum kelapa sawit berkelanjutan bertajuk “GreenFest with Sustainable Palm Oil” yang kali ini bertempat di Universitas Riau (UNRI) Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan menginspirasi generasi muda tentang kelapa sawit berkelanjutan.

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNRI, Hermanda, sebagai keynote speaker, serta dosen Agribisnis Fakultas Pertanian UNRI, Ir. Sakti Hutabarat, Deputy Director for Market Transformation (Indonesia) RSPO, Dr. Mahatma Windrawan Inantha, dan Sustainability Manager Apical, Hendra Hosea sebagai narasumber.

Kegiatan yang dihadiri oleh setidaknya 500 mahasiswa lintas jurusan ini dibuka dengan keynote speech Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNRI yang menekankan pentingnya pemahaman atas kelapa sawit berkelanjutan agar setiap orang dapat dengan bijak melihat ketika terjadi sorotan internasional.  

“Riau merupakan Provinsi yang memiliki perkebunan sawit terluas di Indonesia, oleh karena itu penting bagi generasi penerus, khususnya mahasiswa di Riau untuk membekali diri dengan pengetahuan mengenai potensi dan tantangan industri sawit. Upaya edukasi tentang upaya keberlanjutan industri sawit yang dilakukan Greenfest ini sangat bermanfaat bagi mereka yang akan terjun ke industri ini di masa depan,” tambah Hermanda.  

Senada dengan Sri, Dr. Mahatma Windrawan Inantha mewakili RSPO mengatakan bahwa Generasi Z merupakan populasi dominan Indonesia yang dibanjiri informasi dari berbagai sumber. Oleh karena itu penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dari sumber kredibel terutama mengenai industri kelapa sawit yang rentan terhadap informasi negatif.  



“Dengan pemahaman yang solid tentang praktik berkelanjutan dan sertifikasi industri serta peran krusial petani sawit, diharapkan generasi ini dapat berperan transformatif untuk masa depan yang lebih hijau,” kata Windrawan.

Sakti Hutabarat, menyampaikan bahwa keberlanjutan industri sawit dimulai dari proses persiapan lahan, budidaya, hingga pengolahan minyak sawit dan turunannya dengan menerapkan Good Agricultural Practices dan Good Management Practices. “Dengan tantangan perubahan iklim saat ini, pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan merupakan kunci untuk terus berproduksi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial masyarakat (people, planet, and prosperity). Pemahaman ini sangat penting untuk ditanamkan kepada mahasiswa yang nantinya akan menjadi pengelola kebun ataupun bekerja di industri ini,” tutur Sakti. 

Dari sisi industri, Hendra Hosea berharap inisiatif ini dapat menginspirasi dan menggerakkan generasi muda untuk mendukung keberlanjutan industri sawit Indonesia. “Kami mengajak mahasiswa untuk turut serta mengembangkan industri ini dimulai dari memberitahukan teman-teman bahwa produk-produk konsumsi harian mulai dari perawatan pribadi hingga produk pangan rumah tangga, termasuk minyak goreng merupakan hasil pengolahan minyak sawit dan turunannya. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat lepas dari produk minyak sawit,” tambah Hendra. 

Peserta kuliah umum tampak terlihat antusias mengikuti diskusi dan berinteraksi langsung dengan para pemateri untuk menggali lebih jauh mengenai prospek dan tantangan keberlanjutan industri sawit di masa mendatang.

Greenfest UNRI merupakan rangkaian kegiatan yang sebelumnya dilakukan Apical di Universitas Trisakti bersama dengan RSPO dan WWF yang bertepatan dengan Hari Sawit Nasional pada November 2023 danpada Februari 2024 di Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta.  

Kegiatan serupa secara berkelanjutan digelar di universitas-universitas lainnya di Indonesia, khususnya di sekitar wilayah Apical beroperasi, seperti Balikpapan, Padang, dan Dumai. Melalui kegiatan ini, para generasi muda diharapkan dapat mengetahui kondisi industri kelapa sawit secara faktual berikut dengan beragam peluang dan tantangannya.

Di akhir kegiatan, Apical, RSPO, dan UNRI juga menyelenggarakan diskusi terbuka serta kuis seputar materi yang telah dipaparkan oleh ketiga narasumber dengan berbagai hadiah menarik.