Buka Pintu Investasi, Indonesia Butuh Rp9.500 Triliun untuk Hilirisasi

Berikut-Susunan-Lengkap-Kabinet-Merah-Putih-2024-2029.jpg
(Tangkapan layar YouTube/Sekretariat Presiden)

RIAU ONLINE - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sekitar 600 miliar dolar AS atau Rp9.500 untuk mengembangkan industri hilir dari 26 komoditas.

"Kami telah menghitung bahwa kebutuhan investasi kami mencapai sekitar 600 miliar dolar AS untuk mengolah sumber daya alam melalui hilirisasi. Oleh karena itu, kami mengundang investor asing untuk berpartisipasi," ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru, Jumat, 15 November 2024.

Puluhan komoditas industri hilir itu mencakup berbagai sektor, seperti maritim dan perikanan, eksplorasi minyak dan gas, serta mineral.



Indonesia secara proaktif mendorong hilirisasi industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menambah nilai pada komoditas yang diekspor.

Setelah berhasil dalam hilirisasi nikel, Indonesia kini berupaya menerapkan model yang sama di sektor-sektor lain, yang memerlukan investasi besar untuk mencapai target-target tersebut.

"Indonesia sangat terbuka untuk menarik lebih banyak investasi. Kami berkomitmen untuk melindungi semua investasi, menciptakan kondisi ekonomi yang mendukung, terlibat dalam organisasi ekonomi global, dan menjalin kerja sama antarnegara," tegas Presiden, dikutip dari Suara.com, Senin, 18 November 2024.