Targetkan Masuk 10 Besar Eksportir Perikanan di 2029, Ini Tantangan Bagi Indonesia

Hasil-Perikanan.jpg
(Jamal Ramadhan/kumparan)

RIAU ONLINE - Indonesia tempati urutan ke-13 sebagai eksportir perikanan terbesar di dunia pada tahun 2023. Hal ini berdasarkan data Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kepala BPPMHKP KKP Ishartini mengatakan, pihaknya menargetkan Indonesia masuk 10 besar ekspor perikanan dalam kurun Waktu 5 tahun mendatang.

"Untuk target ekspor tentu ini target 5 tahun ya dari 2025-2029 itu sudah sudah bisa masuk 10 besar," kata Ishartini, dikutip dari KUMPARAN, Kamis, 24 Oktober 2024.

Menurut  Ishartini, peringkat Indonesia masih kalah dengan negara asia tenggara lainnya yaitu Vietnam yang berada di urutan ke-5.

Adapun lima negara dengan ekspor perikanan terbesar di dunia yaitu Tiongkok, Norwegia, Ekuador, Chili, dan Vietnam.


Saat ini, kata Ishartini, tren ekspor perikanan Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan pencapaian yang positif.

Namun, ada tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target 10 besar dalam kurun waktu 5 tahun, seperti tarif ekspor yang tinggi dan kepatuhan terhadap standar mutu.

"Kalo tarif, pada saatnya nanti akan 0 semua walaupun sekarang kalo Uni Eropa masih 20 persen. Tarif ke Amerika 0, ini terus melakukan komunikasi diskusi-diskusi grup untuk bisa mengupayakan tarif ke Uni Eropa," ungkap Ishartini.

Tiga besar komoditas ekspor Indonesia antara lain adalah udang dengan nilai sebesar USD 1,73 miliar, kemudian ada ikan tuna, tongkol, cakalang sebesar USD 927,13 juta. Selanjutnya cumi, sotong, gurita sebesar USD 762,58 juta.

Sementara itu, komoditas perikanan yang paling diminati oleh pasar dunia yaitu ikan trout, salmon, udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi-cumi, sotong, gurita hingga kepiting atau rajungan.