Inflasi di Pekanbaru Terkendali, Sekdako: Angka Masih di Bawah Nasional

pedagang-cabe-pasar-agus-salim1.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mengklaim inflasi di Pekanbaru masih terkendali. Angka inflasi cenderung mengalami penurunan berdasarkan catatan Juli 2024.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Pekanbaru, inflasi Pekanbaru turun menjadi 2,21 persen pada bulan Juli. Sebelumnya pada bulan Juni, angka inflasi menyentuh 3,12 persen.

"Hingga saat ini, angka inflasi Pekanbaru masih di bawah batas inflasi nasional," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Minggu 4 Agustus 2024.

Penurunan inflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas utama seperti cabai merah, bawang merah, dan beras. Pemko bersama tim pengendalian inflasi daerah terus memastikan inflasi tetap terkendali.

"Kami ingin menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat serta memastikan petani dapat terus menyediakan komoditas pangan," ujar Indra.



Ia mengatakan bahwa ada penurunan inflasi dibanding Juli 2024 secara year to year, sehingga Kota Pekanbaru mengalami deflasi.

"Ada penurunan dibanding bulan lalu, untuk inflasi bulan ke bulan yaitu 0,85 persen. Namun yang penting, kita dorong kestabilan harga dengan adanya daya beli masyarakat," ucapnya.

Harga bahan pangan di pasaran Kota Pekanbaru mulai melandai bahkan berada di bawah harga normal, pada akhir Juli 2024. Kondisi tersebut dikeluhkan para pedagang.

Banyaknya stok bahan pangan tidak sebanding dengan daya beli. Hal tersebut seperti diungkapkan pedagang cabai di Pasar Cik Puan, Kota Pekanbaru.

"Harga mulai turun ya sejak beberapa minggu ini. Stok melimpah tapi pembeli sepi," kata pedagang cabai, Risma.

Risma mengatakan, saat ini untuk harga cabai merah Bukittinggi dijual berkisar Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogram, tergantung kualitas.

Sementara cabai merah Medan dijual Rp30.000 per kilogram. Kemudian, harga tomat juga jauh merosot, yakni Rp6.000 per kilogram dari harga sebelumnya mencapai Rp15.000 per kilogram.