Harga Telur Ayam di Pekanbaru Kian Naik, Pedagang: Pakan Ayam Mahal

Telur-di-pasar-selasa2.jpg
(Anisa/RIAU ONLINE)

Laporan: Annisa Al Zikri

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga telur ayam di pasar tradisional Kota Pekanbaru mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Satu di antaranya penyebab tingginya harga pakan ternak ayam.

Hal ini diungkap oleh pedagang telur di Pasar Selasa, Afdal (34). Ia mengatakan harga telur dalam dua pekan terakhir naik menjadi Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per papan.

"Kalau biasanya saya jual di pasaran itu mulai dari harga Rp 47.000 per papan tapi kalau sekarang menjadi saya jual Rp 51.000 hingga Rp 52.000 per papan," ujarnya kepada RIAU ONLINE, Kamis, 16 Mei 2024. 

Menurutnya, naiknya harga telur yang ia pasok dari Payakumbuh, Sumbar, dikarenakan harga pakan ayam yang juga mengalami lonjakan.

Tingginya harga telur turut membuat omzet penjualannya menurun, karena sepi pembeli.


"Walaupun nanti biasanya harga telur akan turun lagi seperti biasanya, tetap saja naiknya harga telur saat ini berdampak kepada penjualan yang kian merosot. Sebab, harga tinggi pembeli mulai sepi," jelasnya.

Afdal berharap harga telur dapat kembali stabil, agar pembeli kembali ramai.

Sementara, pembeli kebutuhan rumah tangga, Ririn (35), mengaku biasa membeli 1 papan telur untuk memenuhi kebutuhan protein keluarganya. Namun, kenaikan harga telur membuatnya harus mengurangi pembelian. 

"Kalau anak-anak saya memang suka masak telur, apalagi kalau telur itu bisa kita buat bervariasi tidak hanya digoreng saja. Biasanya saya beli telur itu 1 papan, tapi karena telur naik jadi belinya ketika ingin masak saja," katanya.

Meski begitu, ia tak menampik harga sembako di pasar tradisional yang belum masih naik turun, termasuk untuk harga telur.

"Biasanya saya beli per papan itu Rp 46.000, sekarang malah naik Rp 52.000. bahkan biasanya ada penjual di pasar menjual Rp 10.000 dapat 6 butir, namun sekarang harga hampir sama di warung-warung cuma dapat 5 butir," ungkapnya.

Harapannya,  harga sembako dapat kembali normal, baik itu telur, beras, minyak dan sejenisnya. 

"Karena kehidupan ini tidak ada yang tahu, ekonomi orang berbeda-beda. Kalau bisa harga turun agar semua orang merasakan enaknya, baik pedagang maupun pembeli," tutupnya.