Pasca Banjir Bandang di Sumbar, Harga Bahan Pokok di Pekanbaru Melonjak

pedagang-cabe-pasar-agus-salim1.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bencana banjir bandang dan lahar dingin yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berdampak pada kenaikan harga komoditi bahan pokok di Kota Pekanbaru.

Distribusi pasokan bahan pokok, seperti beras, cabai, dan sayuran, terkendala akibat sejumlah ruas jalan longsor. Lonjakan harga bahan pokok mulai terlihat di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru.

Satu pedagang di Pasar Limapuluh, Kota Pekanbaru mengatakan, kebutuhan pangan seperti beras, cabai, bawang dan sayur mayur di Kota Pekanbaru saat ini masih bergantung kepada daerah pemasok seperti Sumbar.

"Kita masih suplai dari Sumbar, terutama Bukittinggi. Saat ini harga mulai naik, ya karena jalan terputus atau bisa juga karena gagal panen," jelasnya, Rabu 15 Mei 2024.


Erni mengatakan bahwa saat ini harga cabai Bukittinggi cenderung naik. Sebelumnya harga berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram. Saat ini harganya naik mencapai Rp 85 ribu per kilogram.

"Sudah naik harga cabai Bukit. Harga sayuran juga naik, bawang merah juga. Sekarang harganya hampir Rp 50 ribu per kilogram, biasanya Rp 25 ribu," ungkapnya.

Selain cabai, bawang dan sayur, harga beras juga mengalami kenaikan. Saat ini harga beras merk Anak Daro di harga Rp 175 ribu, naik Rp 5 ribu dari harga normalnya.

Sementara, harga kentang juga terpantau masih tinggi yakni Rp 18 ribu per kilogram. Kebutuhan lainnya seperti gula dan minyak goreng juga terpantau tinggi. Minyak goreng curah di harga Rp 17 ribu per liter, padahal jika dibandingkan harga normal hanya berkisar Rp15 ribu per liter.