RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat adanya pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan I-2024 dibanding triwulan I-2023 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 3,42 persen.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan, dari angka tersebut pertumbuhan ini terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali Komponen Ekspor Luar Negeri dan Komponen Impor Luar Negeri (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) yang masing-masing terkontraksi sebesar 7,38 persen dan 16,54 persen.
"Pertumbuhan tertinggi itu terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 37,26 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 17,34 persen Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 4,91 persen dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 3,69 persen," ujar Asep, Senin 6 Mei 2024.
Dijelaskan Asep, jika ditinjau dari PDRB menurut lapangan usaha, pertumbuhan terjadi pada hampir seluruhnya seperti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 15,62 persen, Transportasi dan Pergudangan sebesar 9,85 persen dan Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,58 persen.
"Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, Industri Pengolahan serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masing-masing tumbuh sebesar 2,49 persen dan 2,09 persen. Sedangkan Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi sebesar 0,12 persen," tuturnya.
Lanjut Asep, meski struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 tidak menunjukkan perubahan berarti. Namun, perekonomian Riau masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 27,90 persen, diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 26,05 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,80 persen, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 10,37 persen dan Konstruksi sebesar 9,49 persen.
"Sehingga peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Riau mencapai 93,62 persen," tuturnya.
Sementara itu, secara agregat pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera triwulan I-2024 tumbuh sebesar 4,24 persen. Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 5,06 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 1,01 persen.
Jika dilihat berdasarkan kontribusi PDRB dari tiap provinsi di wilayah regional Sumatra, Sumatra Utara dan Riau memiliki kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,68 persen dan 22,88 persen. Lalu, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan kontribusi terendah terhadap perekonomian Sumatera yaitu sebesar 2,14 persen.