RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) mendata pada April 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) di 4 kabupaten di Provinsi Riau, sebesar 3,99 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,22.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, mengatakan inflasi tertinggi terjadi masih dipegang Kabupaten Kampar sebesar 6,07 persen dengan IHK sebesar 109,32.
"Ada Kota Dumai sebesar 3,63 persen dengan IHK 106,76. Disusul Tembilahan sebesar 3,28 persen dengan IHK 105,77. Lalu yang terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 2,96 persen dengan IHK sebesar 106,28," ujarnya, Kamis 2 Mei 2024.
Ia menjelaskan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran, yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,25 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,09 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,93 persen.
Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,27 persen, kelompok transportasi sebesar 2,32 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,75 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,05 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,75 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,36 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,29 persen.
Di sisi lain kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi y-on-y sebesar 0,07 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada April 2024, yakni beras, bawang merah, cabai merah, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), telur ayam ras, nasi dengan lauk, bawang putih, kentang, mobil, ayam hidup, cabai rawit, Sigaret Putih Mesin (SPM), ketupat/lontong sayur, Sigaret Kretek Tangan (SKT), gula pasir, pisang, angkutan udara, terong, dan ikan lele," jelasnya.
Sehingga bila disimpulkan, pada April 2024, tingkat inflasi y-on-y Provinsi Riau sebesar 3,99 persen, disusul tingkat inflasi y-to-d sebesar 1,48 persen, dan tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,05 persen.