RIAU ONLINE, PEKANBARU - Produksi padi sebesar 205,97 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG), mengalami penurunan sebanyak 7,58 ribu ton sepanjang Januari hingga Desember 2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Asep Riyadi mengatakan angka ini turun 3,55 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 213,56 ribu ton GKG.
"Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 118,21 ribu ton, mengalami penurunan sebanyak 4,35 ribu ton atau 3,55 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 122,56 ribu ton," ujar Asep Riyadi, Senin 4 Maret 2024.
Ia menjelaskan, untuk puncak panen padi pada 2023 terjadi pada bulan Februari, sementara puncak panen 2022 terjadi pada bulan Maret. Untuk luas panen padi pada Februari 2023 adalah sebesar 8,68 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2023 luas panen padi mencapai 10,72 ribu hektare
"Luasan panen padi di Provinsi Riau mencapai sekitar 51,91 ribu hektare. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 860 hektare (1,68 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 51,91 ribu hektare," tukasnya.
Sementara itu, untuk luas panen padi pada Januari 2024 mencapai 3,15 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 18,41 ribu hektare.
"Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 21,57 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 54 hektare (0,25 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 yang sebesar 21,51 ribu hektare," pungkasnya.