RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) di Kota Pekanbaru mendadak naik. Masyarakat pun mengeluhkan harga beli beras SPHP yang kini melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Para pedagang menjual beras Bulog itu di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Masyarakat terpaksa membeli seharga Rp 61 ribu hingga Rp 62 ribu untuk ukuran 5 Kg. Padahal, normalnya di harga Rp 57 ribu.
"Semua serba mahal, ini bagaimana pak kadis, pak wako. Apa tidak dipantau harga-harga ini?" keluh Amirah, warga di Jalan Kartama, Kelurahan Maharatu, Rabu 28 Februari 2024.
Tidak cuma beras SPHP, beras merk Belida yang sebelumnya berada di angka Rp160 ribu per karung 10 kg kini menjadi Rp165 ribu.
Sejumlah harga bahan pokok di Kota Pekanbaru terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga bahan pokok yang cukup signifikan terjadi pada komoditi cabai, bawang, hingga ayam potong.
Untuk harga cabai merah saat ini sudah menyentuh angka Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram. Sementara, untuk harga ayam potong saat ini sudah mencapai Rp 32 ribu per kilogram dari harga normal Rp 25 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin tak menampik kondisi tersebut. Ia menyebut, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap penyaluran beras SPHP.
"Kita sudah mengingatkan ke para pedagang supaya mematuhi harga jual beras SPHP yang ditetapkan pemerintah. Pedagang tak dibenarkan menjual beras tersebut diatas HET yang ditentukan," ujarnya.
Mereka juga terus berkoordinasi dengan Bulog setempat guna menindak pedagang yang tidak mematuhi harga jual beras SPHP dan MinyaKita.
"Jadi ini akan terus kita evaluasi, kita akan koordinasi dengan Bulog kalau ada yang jual di atas harga normal supaya ditindak. Karena harga SPHP itu di kita, di Pekanbaru ini Rp 57 ribu, tidak boleh di atas itu," tegasnya.