RIAU ONLINE - Indonesia tengah dalam kondisi kekurangan cadangan beras. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan kondisi ini disebabkan El Nino, sehingga para petani tidak bisa menanam padi.
"Memang kita perlu beras lebih banyak saat ini. Dan pemerintah menyeimbangkan kekurangan karena tidak dapat tanam akibat El Nino dengan importasi," ujar Arief, dikutip dari Suara.com, Senin, 12 Februari 2024.
Arief bahkan menyebut, Indonesia telah kekurangan beras pada awal tahun ini, jika dibandingkan kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Januari dan Februari 2024 ini kita kekurangan 2,4 juta ton beras (produksi versus konsumsi)," jelas dia.
Karena itu, kata Arief, Indonesia tidak punya pilihan selain melakukan importasi beras agar pasokan tetap mencukupi.
"Walaupun sangat pahit, importasi saat ini harus dijalankan. Mungkin tidak populer saya sampaikan, tetapi harus dikerjakan untuk pemenuhan kebutuhan saat ini," kata dia.
Ia menambahkan, importasi beras yang dilakukan sangat terukur sesuai kebutuhan, sehingga tidak akan mengganggu stabilitas harga di tingkat petani.
"Salah satu indikasinya bisa dilihat dari Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) saat ini adalah yang tertinggi senilai 116,16 persen. Ini yang membuat petani kita semangat untuk menanam," pungkas Arief.