RAPP menggelar pelatihan Integrasi Layanan Primer (ILP) dan penggunaan alat kesehatan (Alkes) untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
(Dok. RAPP)
RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemerintah meningkatkan layanan kesehatan primer di tengah masyarakat. Melalui Community Development (CD) program, RAPP menggelar pelatihan Integrasi Layanan Primer (ILP) dan penggunaan alat kesehatan (Alkes) untuk tenaga kesehatan (Nakes) di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).
Selain pelatihan yang digelar dua hari, yakni Rabu hingga Kamis (10-11 Januari 2024), pada kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kuansing Dedy Sambudi ini dilakukan juga serah terima 287 item Alkes, seperti USG Fullset, EKG, Infant Warmer, Gynecolog, Antropometry Kit, Oxygen Tank, dan lainnya.
Sekda mengucapkan terimakasih kepada RAPP atas dukungan dan kerjasamanya dalam mendukung program pengembangan masyarakat di wilayah Kuansing. Pelatihan yang merupakan kerjasama anak usaha APRIL Group dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini diharapkan meningkatkan implementasi ILP.
"Ke depan, kita berharap kerja sama ini dapat ditingkatkan lagi, ada 11 Puskesmas yang mendapat bantuan peralatan medis mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya dalam penerapan ILP di 4 kabupaten/kota di Provinsi Riau, yakni Kabupaten Kuansing, Kampar, Siak, dan Pelalawan," jelasnya.
Dia berharap 4 kabupaten/kota tersebut menjadi contoh kerja sama yang baik antara pemerintah dan swasta, serta keterlibatan masyarakat yang baik.
Sebelas Puskesmas di Kuansing yang mendapat bantuan Alkes tersebut adalah Puskesmas Cerenti, Puskesmas Inuman, Puskesmas Baserah, Puskesmas Perhentian Luas, Puskesmas Pangean, Puskesmas Benai, Puskesmas Kopah, Puskesmas Muara Lembu, Puskesmas Koto Baru, Puskesmas Bumi Mulya, dan Puskesmas Sukaraja.
General Manager SHR RAPP Wan Mohd Jakh Anza mengatakan, kemitraan selama ini sudah berjalan baik dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi dalam mendukung layanan kesehatan yang layak bagi masyarakat, serta bentuk konkret dari komitmen keberlanjutan APRIL2030 untuk mencapai kemajuan inklusif.
Dia berharap, 11 Puskesmas ini akan menjadi rujukan dan bisa jadi model Puskesmas ke depan dengan kemampuan tenaga medis yang kompeten dan ketersediaan peralatan kesehatan.
”Kami menyadari bahwa masih banyak kebutuhan untuk mewujudkan Puskesmas yang ideal. Namun itulah tantangan kita bersama,”ungkap Wan Jakh.
Salah satu komitmen APRIL2030 adalah kemajuan inklusif, dimana APRIL Group mendukung upaya pengentasan kemiskinan di masyarakat, mendorong pendidikan yang berkualitas, dan program-program peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
Terkhusus untuk kesehatan, Komitmen APRIL2030 mencanangkan usaha-usaha untuk penurunan angka stunting sampai 50%, baik melalui pencegahan (preventif) maupun kuratif bagi anak usia di bawah 2 tahun, serta mencegah kematian ibu melahirkan dan anak baru lahir.
Wan Jakh juga berharap bahwa program ini akan menjadikan Puskesmas menjadi pemimpin dalam pencegahan stunting, baik preventif maupun kuratif, maupun penyakit-penyakit yang sering timbul di masyarakat.
Hadir juga dalam kegiatan ini perwakilan Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kemenkes dr. Erni Risvayanti, M.Kes, staf ahli Indra Suandi, dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para Kepala Puskesmas.