Harga Cabai Masih Tinggi Jelang Natal dan Tahun Baru

Pembeli-cabai-di-pasar-kodim.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga kebutuhan pokok diprediksi masih tinggi jelang natal dan tahun baru (nataru). Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasaran.

Menurut pantauan RIAU ONLINE, harga cabai merah Bukittinggi Rp 75.714 per kilogram, cabai rawit Bukittinggi Rp 69.571 per kilogram, bawang merah Solok Rp 30.143 per kilogram, bawang putih Rp 33.714 per kilogram.

Daging ayam ras Rp 24.286 per kilogram, daging sapi Rp 140.000 per kilogram, telur ayam ras Rp 50.571 per papan. Harga minyak goreng curah Rp 14.714 per kilogram, minyak goreng Fortune Rp 18.000 per liter

Sementara, harga beras Belida Rp 149.714 per 10 kilogram, beras Anak Daro Rp 159.714 per 10 kilogram dan gula pasir Rp 16.571 per kilogram.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, meski harga sejumlah kebutuhan pokok masih cenderung stabil, namun untuk harga cabai merah masih tinggi.



"Kita lakukan pemantauan di beberapa pasar, seperti Pasar Cik Puan dan Sail. Memang harga cabai masih cukup tinggi," ujarnya.

Menurutnya, jelang momen nataru ini tim dari Disperindag akan melakukan pemantauan ke seluruh pasar. Mereka juga memastikan agar ketersediaan pasokan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Mereka memastikan ketersediaan bahan pokok dan tidak adanya gejolak harga jelang nataru. Pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait guna memastikan suplay ke pasaran tidak terhambat.

"Kita memang bukan daerah penghasil, kita bergantung dengan daerah lain. Kita juga lakukan koordinasi ke sejumlah pihak. Sementara untuk harga telur, daging, ayam, gula dan yang lain-lain itu masih stabil," paparnya 

Guna antisipasi gejolak harga bahan pokok jelang nataru, Zulhelmi menyebut pemerintah kota tetap melakukan pasar murah. Kegiatan dilakukan setiap minggu di sejumlah wilayah.

Harga bahan pokok yang dijual dalam kegiatan ini jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Disperindag juga berkoordinasi dengan Bulog terkait ketersediaan beras SPHP.