Petani Sawit Kian Keluhkan Anjloknya Harga CPO di Pasar Dunia

Tandan-Buah-Segar10.jpg
(investor.id/Gora Kunjana))


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng sejak bulan lalu, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di pasar dunia anjlok.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan berdasarkan data tradingeconomics, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/ CPO) anjlok ke MYR6.400 per ton pada sesi perdagangan, Jumat 6 Mei 2022.

"Sejak pelarangan ekspor tersebut, harga CPO terpantau anjlok. Hal ini pun dikeluhkan oleh petani sawit di tanah air," kata Defris, Selasa (10/5/2022).

Dikatakan Defris, petani mengeluhkan anjloknya harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, bahkan hingga 60 persen. Dimana TBS kelapa sawit menghasilkan minyak sawit/CPO yang menjadi bahan baku minyak goreng, mentega, juga produk oleokimia lainnya termasuk sabun.



"Anjloknya harga ini mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) dan Gubernur Riau menerbitkan surat edaran bagi PKS yang memperingatkan pihak-pihak terkait anjloknya harga TBS sawit petani," tuturnya.

Defris menambahkan, Gubernur Riau, Syamsuar juga telah menginstruksikan Dinas Perkebunan Riau bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kab/Kota untuk melakukan pengawasan penerapan harga ke semua PKS se-Provinsi Riau yang membeli TBS petani jauh dari batas harga wajar.

"Outputnya jika setelah dilakukan pengawasan tetapi masih membeli harga TBS petani di bawah harga yang ditetapkan, akan diberikan sangsi mulai dari peringatan sampai usulan pencabutan izin usaha sesuai yang diatur oleh regulasi," tegasnya.