Harga Pangan Dorong Inflasi, BI Riau Klaim Masih Terkendali

Pedagang-Ayam-Potong.jpg
(Republika Online)

Laporan: Haslinda

RIAUONLINE, PEKANBARU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau menyatakan tingginya inflasi di Riau sepanjang Januari 2022 dipengaruhi oleh fluktasi harga bahan pokok makanan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari 2022 menyebutkan, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,75 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,58.

Deputi Kepala Perwakilan BI Riau, Maria Cahyaningtyas mengatakan meski perkembangan inflasi cukup tinggi, namun realisasi inflasi Januari 2022 masih berada dalam level terkendali.

"Tren kenaikan inflasi menunjukkan pemulihan ekonomi Riau terus berlangsung dengan meningkatnya konsumsi masyarakat," ujar Maria Cahyaningtyas, Kamis 3 Februari 2022.



Kendati demikan, diungkapakan Maria Cahyaningtyas, Provinsi Riau perlu mewaspadai sejumlah risiko yang berpotensi menimbulkan gejolak harga.

Selain itu, koordinasi TPID juga harus terus diperkuat agar inflasi Riau pada tahun 2022 tetap berada pada sasaran inflasi 3,0%±1%.

"Yang berpotensi menimbulkan gejolak harga yakni gangguan pasokan komoditas pangan karena tingginya ketergantungan Riau terhadap daerah lain, peningkatan biaya produksi. Serta peningkatan harga berbagai komoditas yang terdampak penyesuaian cukai rokok, pengenaan cukai plastik, dan pengenaan cukai minuman berperisa," jelasnya.

Sebagai informasi, Riau membuka tahun 2022 dengan realisasi inflasi sebesar 0,75 persen secara bulanan, atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yaitu 0,05 persen. Realisasi inflasi Riau juga lebih tinggi dibanding inflasi nasional yang sebesar 0,56 persen secara bulanan.

Meningkatknga Inflasi pada Januari 2022 ini didorong naiknya harha berbagai komoditas turunan ayam terutama telur ayam ras, daging ayam ras, ayam hidup dan komoditas perumahan .

Tren kenaikan pun terjadi di level nasional, termasuk di Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang merupakan daerah pemasok komoditas ayam di Riau.