Subsidi Ongkir Belanja Online, Pengamat: Multiplier Effect Positif Bagi Masyarakat

Dr-Edyanus-Herman-Halim2.jpg
(Robi Susanto/Riau online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto disebut tengah menyiapkan subsidi biaya ongkos kirim pada Program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadan (Harbolnas Ramadan) dengan anggaran sebesar Rp500 miliar. anggaran ongkir ini hanya dapat digunakan untuk membeli barang-barang non-impor.

Kebijakan ini dinilai pengamat ekonomi, Edyanus Herman Halim sebagai subsidi produktif dan menjadi langkah positif bagi geliat ekonomi nasional di bulan Ramadan.

"Bagi produsen dan konsumen bagus, jadi diharapkan ada peningkatan transaksi," ujar Edyanus, Rabu, 14 April 2021.

Tidak adanya ongkir ini menurut Edyanus akan membuat pertimbangan untuk membeli akan berkurang karena tidak lagi harus memikirkan biaya tambahan di luar harga barang.



Selain itu pula menurutnya dengan adanya kebijakan ini akan ada multiplier effect dimana uang yang seharusnya dialokasikan untuk ongkir bisa digunakan untuk membeli barang konsumsi lain di pedagang-pedagang kecil. Artinya dengan cara ini ekonomi kelas bawah pun bergerak,.

"Dengan adanya subsidi ongkos kirimkan biaya belanja menjadi lebih murah. Biaya yang digunakan untuk ongkir tadi kan bisa digunakan untuk yang lain, misalnya beli tahu, tempe, atau pastel,"

Terkait dengan pedagang yang menjual dagangannya secara langsung di toko-toko ia menyebut hal ini adalah konsekuensi logis dari perkembangan teknologi.

"Itu konsekuensi, karena dunia milenial itu sudah kesana, ada perubahan pola konsumsi masyarakat. masyarakat sekarang lebih tertarik dengan transaksi virtual. itu resiko pasar yang harus dihadapi pedagang offline.

Menurutnya hal ini pula yang kemudian menyebabkan pemerintah memilih mensubsidi ongkir belanja online alih-alih memberi subsidi di pasar offline.

"karena sudah berkembang ke situ (belanja online) kebijakan pemerintah diarahkan ke sana," tutup Edyanus.