Rangkap Jabatan, Akankah Komut Terpilih Bisa Fokus dan Banyak Waktu?

Bank-Riau-Kepri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Siang ini, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 14.00 WIB, Bank Riau Kepri (BRK) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Ballroom Dang Merdu Gedung BRK Lantai IV.

Dari pemberitahuan yang dipublikasikan di media lokal agenda RUPS-LB hari ini adalah Penetapan Calon Pengurus Perseoran dan Calon Dewan Pengawas Syariah Perseroan.

Dari nama-nama sudah dilakukan tes wawancara dan presentasi untuk posisi Komisaris Utama (Komut) terdapat tiga nama. Ketiga nama itu mulai dari Sekdaprov Riau, Yan Prana Jaya Indra Rasyid, Plt Asisten II Setdaprov Riau Indra, serta Karo Umum, Ariyadi.

Dari ketiga nama tersebut, peluang Yan Prana Jaya sebagai wakil pemegang saham, dalam hal ini Pemprov Riau dengan saham mayoritas hampir 95 persen bakal dipilih.

Berdasarkan struktur kepemilikan BRK hingga Desember 2014, diperoleh dari website bankriaukepri.co.id, Pemprov Riau memiliki saham 42,91 persen atau setara Rp 419,168 miliar.

Menanggapi potensi keterpilihan Yan Prana Jaya sangat begitu besar sebagai Komut BRK dalam RUPS-LB siang ini, pengamat perbankan Riau, Edyanus Herman Halim menilai, seharusnya posisi Komut itu diisi orang profesional.

Tak hanya profesional, dosen Fakultas Ekonomi dan Ekonomis Bisnis (FEB) Universitas Riau ini, menekankan sosok tersebut harus fokus dan memiliki "waktu" khusus mengurusi bank plat merah kebanggaan masyarakat Melayu itu.



"Untuk komisaris itu, ya harus punya waktu. Karena ke depan persaingan perbankan semakin tinggi, jadi dibutuhkan punya waktu. Jangan sampai kian kemari, tidak selesai," kata Edyanus, Jumat, 17 Januari 2020.

Tak hanya untuk posisi Komut saja, Edyanus bergelar Datuk Bisai ini mengatakan, dua poin tersebut, profesionalitas dan fokus, menjadi kunci utama membawa BRK lebih baik.

Persaingan bisnis perbankan, katanya, semakin ketat dan membutuhkan energi untuk menjadi penggerak.

"Jangan jadikan Bank itu tempat pensiun. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga," kritiknya.

Sebelumnya, Ketua Tim Pansel Komut, Dirut dan Direksi BRK, Ahmad Syah Harrofie mengatakan, masing-masing jabatan ada tiga calonnya.

"Jadi totalnya ada 12 calon akan mengisi empat jabatan (Dirut, Komut, direktur dana dan jasa, direktur operasional)," kata Ahmad Syah, Kamis, 16 Januari 2020.

"Seluruh calon juga sudah menjalani tes wawancara dengan Pak Gubernur (Syamsuar)," ujar Asisten 1 Setdaprov Riau ini.

Nama-nama calon Dirut BRK yang sudah menjalani tes wawancara diantaranya adalah, Andi Buchari, Hendra Buana dan Nizam. Sedangkan untuk jabatan Komut diantaranya adalah Yan Prana Jaya, Indra SE, dan Hariyadi. 

Kemudian untuk Direktur dana dan jasa tiga nama calonya adalah Andi Mulya, M. Jazuli dan MA Suharto. Terakhir untuk tiga nama calon direktur operasional BRK adalah Denny Mulya Akbar, Ikhwan dan Said Syamsuri.

"Melalui RUPS ini lah nanti akan dikerucutkan lagi dari tiga calon untuk masing-masing jabatan itu menjadi dua calon," ujarnya.

Setelah ditetapkan dua nama calon dari masing-masing jabatan, selanjutnya dua nama tersebut akan disampaikan ke otoritas jasa keuangan (OJK). Pihak OJK nantinya akan melihat rekam jejak dari masing-masing calon. 

"Dari dua nama itu, baru ditetapkan satu nama untuk masing-masing jabatan dan diusulkan ke pemegang saham untuk ditetapkan SK pengangkatanya," kata mantap Pj Bupati Bengkalis ini.