RIAU ONLINE - Sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia, selain menyumbang pendapatan negara, sektor hulu migas turut memberikan kontribusi dalam mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di daerah penghasilnya.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan Kontaktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menggelar forum diskusi dengan tema “Kontribusi Sektor Hulu Migas dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah” pada hari ini, (22/8) di Batam dengan mengundang para pemangku kepentingan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Forum diskusi hulu migas digelar bukan hanya untuk memberikan gambaran dan pemahaman kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai kontribusi sektor hulu migas bagi perekonomian daerah tetapi juga untuk membangun sinergi agar bisa mengoptimalkan kontribusi tersebut di daerah-daerah penghasil migas.
Secara langsung maupun tidak langsung, kehadiran industri hulu migas memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional dan regional, namun khususnya memberikan dampak di sekitar wilayah operasi hulu migas.
Dalam pembukaan forum, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatra Bagian Utara Avicenia Darwis memberikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada para stakeholder serta instansi terkait yang sudah meluangkan waktunya untuk hadir.
“Diskusi yang kami gagas pada saat ini di wilayah Sumatera Bagian Utara bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kontribusi ekonomi dari sektor hulu migas khususnya di Provinsi Kepulauan Riau. Kami juga berterima kasih kepada para pemangku jabatan yang sudah berkenan hadir dan memberikan kontribusi informasi pada diskusi ini,” tambah Avi.
Plt. Gubernur Kepulauan Riau Isdianto memberikan apresiasi kepada SKK Migas dan KKKS yang telah membantu pelatihan dan pendidikan putra putri daerah Kepulauan Riau.
“Saya harap ke depannya SKK Migas terus membantu kami dalam bidang pendidikan, karena sesuai dengan visi Presiden pada perayaan kemerdekaan tahun ini, SDM unggul menjadi yang baik demi kemajuan daerah,” ucap Isdianto optimis.
Hal tersebut senada dengan pernyataan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal dan Bupati Kepulauan Anambas Abdul Haris di awal forum.
Dalam sesi diskusi panel, Kepala Sub Direktorat Pengembangan Wilayah Kerja Nonkonvensional Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Doddy Pribadi memberikan gambaran umum kontribusi hulu migas terutama efek berganda yang berdampak pada industri nasional, Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Widi Santuso mengelaborasi sistem optimalisasi kemampuan lokal pada kegiatan usaha hulu migas, sedangkan Avicenia Darwis lebih menjelaskan kontribusi sektor hulu migas di Sumatra Bagian Utara.
Dalam diskusi panel tersebut, Commercial Manager PT Saipem Indonesia Budi Karnadi menyampaikan bagaimana Saipem menjadi bukti konkrit multiplier effect sektor hulu migas dengan meningkatkan perkembangan ekonomi dan sumber daya manusia nasional, khususnya di Kepulauan Riau.
Data Saipem menyebut proyek-proyek hulu migas sejak tahun 2016 hingga 2018 membuka 23.420 lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja nasional termasuk di dalamnya pekerja lokal.
Selain mengundang stakeholder yang berkaitan dengan acara tersebut, acara forum diskusi ini juga dijadikan sebagai kesempatan untuk bertukar pikiran dengan rekan-rekan media lokal.
Terselenggaranya forum diskusi ini diharapkan mampu memberikan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pemangku kepentingan terkait kontribusi hulu migas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah penghasil dan sekitarnya.