Asetku Gelar Sosialisasi Fintech di Pekanbaru

Laporan: IMELDA VINOLIA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktur Asetku, Adriansya Tauladan mengatakan, konsumen harus lebuh berhati-hati menggunakan jasa keuangan Financial Technology (Fintech) menjamur bak musim hujan saat ini. 

Para pelaku Fintech tersebut menawarkan syarat mudah untuk pencairan dananya. Di sinilah perlu adanya literasi mengenai pengguna cerdas di era digital finance dan digitalisasi 4.0. 

"Saat ini banyaknya jasa keuangan, yang saat ini bermuculan melalui smart phone. Dimana menawarkan jasa-jasa keuangan dengan syarat yang mudah," kata Direktur Asetku, Adrisyah Tauladan, Sabtu, 27 Juli 2019, saat Sosialisasi Fintech Peer to Peer Lending (P2PL), di Meetuop Co-Working Space, Jalan Todak 18, Pekanbaru.

Ia menjelaskan, Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak digitalisasi di Indonesia. Munculnya industri financial technology (fintech), ternyata sangat digandrungi masyarakat.

"Perkembangan fintech saat ini banyak diminati masyarakat, karena dapat memanfaatkan peluang cerdas diera digital," katanya.

Adriansyah mengatakan, dengan adanya Asetku, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi dalam memilih dan menggunakan jasa keuangan secara digital.

Namun demikian, tuturnya, kemajuan tersebut dapat membahayakan penggunanya. Pasalnya, banyaknya berseliweran aplikasi ilegal kerap digunakan untuk mencuri data pelanggan. 

"Diharapkan pengguna jasa keuangan, agar cerdas dan waspada dalam memilih layanan keuangan digital," imbuhnya.

Di Asetku, jelasnya, peminjaman dilakukan kepada pelanggan telah lulus seleksi melalui partnership dengan berbagai market place. 

Asetku merupakan Fintech P2PL telah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

“Masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan digital saat ini banyak sekali hadir di Indonesia. Pilih layanan keuangan digital tergantung dari kebutuhan finansial individu, apakah butuh pinjaman online atau kembangkan dana di Fintech dengan syarat lebih cepat dan mudah," jelasnya.