Kuartal I 2019, Tokopedia dan Bukalapak Bersaing Ketat di Indonesia

Peta-Ecommerce-di-Indonesia.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kurun Kuartal I 2019, dua industri e-commerce Indonesia, Tokopedia dan Bukalapak menempati urutan teratas di Indonesia, mengalahkan pemain regional Asia Tenggara bahkan dunia lainnya. 

Berdasarkan data yang RIAUONLINE.CO.ID peroleh dari iPrice bekerjasama dengan dua perusahaan analisis, App Annie Intelligence dan Similar Web, diperoleh data yang akurat serta kredibel. 

Bersama App Annie, iPrice berusaha menghadirkan olahan data lebih baik terkait penggunaan aplikasi e-commerce pada perangkat mobile. Sedangkan dengan Similar Web, iPrice menghadirkan olahan data lebih konkret terkait kunjungan konsumen ke masing-masing website e-commerce. 

Hasilnya, terdapat 11 hal menarik terjadi selama Kuartal I 2019 kemudian menjadi laporan Map of E-commerce. Berikut hasilnya:

1. Pengunjung Tokopedia dan Bukalapak Terbesar di Indonesia

Tokopedia berada di peringkat pertama versi data jumlah pengunjung bulanan website terbanyak dengan rataan 137.200.900 kunjungan per bulan. Perusahaan itu konsisten menempati posisi teratas untuk jumlah rata-rata pengunjung bulanan terbanyak sejak periode Q2 2018.

Pada periode itu, ada 111.484.100 kunjungan per bulannya yang berlabuh ke situs desktop Tokopedia. Perusahaan e-commerce lokal lain juga mendapat jumlah kunjungan terbesar adalah Bukalapak.

Rataan jumlah kunjungan website Bukalapak pada Q1 2019 ini mencapai angka 115.256.600 per bulannya. Seperti Tokopedia, Bukalapak juga berada di posisi teratas (tepatnya posisi 2 paling atas) sejak Q2 2018.

2. Pengunjung Tokopedia dan Bukalapak 5 Besar Terbanyak di Asia Tenggara

Kedua perusahaan lokal yang sama-sama berlabel unicorn itu ternyata juga menembus 5 besar kunjungan web e-commerce terbanyak di regional Asia Tenggara.

Jumlah pengunjung web Tokopedia dan Bukalapak bergandeng dengan dua pemain regional (Shopee dan Lazada) serta satu pemain lokal lain asal Vietnam (Tiki) sepanjang Q4 2018 hingga Q1 2019 ini.

3. Tokopedia dan Bukalapak Terbanyak Diakses di Aplikasi Mobile

Tidak hanya di versi kunjungan website, Tokopedia dan Bukalapak nyatanya juga membukukan persentase yang tinggi di kalangan pengguna aktif bulanan terbanyak aplikasi mobile.

Tokopedia menempati posisi pertama sebagai aplikasi dengan pengguna aktif bulanan terbanyak di platform ponsel android dan iPhone. Sedangkan Bukalapak berada di peringkat ketiga sebagai aplikasi dengan pengguna aktif bulanan terbanyak di platform ponsel android dan iPhone.



Selain Tokopedia dan Bukalapak, aplikasi e-commerce yang punya persentase pengguna aktif bulanan tertinggi yakni Shopee (di posisi 2) dan Lazada (di posisi 4).

4. Shopee Alami Peningkatan Kunjungan Web Terbesar

Jumlah kunjungan web Shopee di Indonesia meningkat hingga 117 persen dibandingkan jumlah kunjungan pada Q1 2018. Perusahaan asal Singapura ini mencatatkan rataan 74.995.300 kunjungan bulanan di webnya sepanjang Q1 2019.

Pada Q1 2018, Shopee baru mampu mendatangkan sekitar 34.510.800 pengunjung ke situs versi Indonesia. Peningkatan rataan pengunjung web itu juga mengatrol posisi Shopee dari tahun ke tahun, dari posisi 8 di Q1 2017 menjadi posisi 3 di Map of E-commerce Q1 2019.

5. Kunjungan Sociolla Meningkat Paling Pesat di e-commerce Kecantikan

Walau rataan kunjungan web terbesar berasal dari situs-situs e-commerce umum, tapi geliat e-commerce dengan produk spesifik juga pantas digarisbawahi. Pada persaingan e-commerce khusus kecantikan, contohnya, Sociolla mengalami peningkatan jumlah kunjungan web terbesar hingga +236 persen dibandingkan Q1 2018.

Bila pada Q1 2018 situs e-commerce lokal ini hanya mendapat rataan 1.437.800 kunjungan per bulan, maka pada Q1 2019 akses ke webnya melonjak hingga 4.838.300 kunjungan. Hanya dalam rentang satu tahun, Sociolla berhasil menembus 10 besar Map of E-commerce Indonesia melalui suguhan produk-produk kecantikannya.

6. Investor asal China Penyokong Utama e-commerce Teratas Indonesia

Dalam data persentase pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile, lima perusahaan e-commerce sokongan investor China ada di posisi 10 besar, yakni Tokopedia (Alibaba), Shopee (Tencent), Lazada (Alibaba), JD ID (JD), AliExpress (Alibaba). Selain investor dari China, pemilik modal asal Amerika (Amazon dan Zilingo), Jerman (Zalora), Korea (Bukalapak), dan Indonesia (Blibli).

7. Sudah 20 Pemain Keluar dari Persaingan e-commerce Indonesia 

Tidak semua perusahaan mendapatkan hasil yang memuaskan dari industri e-commerce. Sejak Q1 2017 hingga Q1 2019. Setidaknya ada 20 pemain keluar dari Map of E-commerce Indonesia karena beragam alasan.

Kebanyakan merupakan perusahaan e-commerce kecil seperti What We Like, Tororo, Frozen Shop, Livaza, Brandoutlet, UKM Market, Kinerja Mall, Onmol, KuKa, shoppe33, Seroya Mart, Mall Jualan, Paradise Store, Lojai, Toko1001, Benlieschoice, Tokologi, Ngshope, Shoes Vaganza, Caristyle. Tapi belakangan ada pula pemain besar seperti Matahari Mall dilebur ke perusahaan induk.

8. Penambahan Pemain di Pasar e-commerce Khusus Elektronik

Pasar elektronik dianggap potensial. Bila pada Q1 2017 hanya ada 2 pemain, Bhinneka dan Electronic Solution, maka pada Q1 2018 ada Electronic City dan Pemmz menjadi pemain baru khusus elektronik.

Pada Q1 2019 ini jumlah keseluruhan pemain di pasar e-commerce bertambah menjadi 8 pemain, antara lain  Bhinneka, Laku6, Jakarta Notebook, PlazaKamera, Pasarwarga, Pemmz, Electronic City, dan Electronic Solution. Pada Q1 2019 ini, Bhinneka mencatatkan rataan kunjungan web bulanan terbanyak di e-commerce khusus elektronik, 3.446.500 kunjungan per bulan.

9. Amazon dan AliExpress Miliki Basis Pengguna Aktif Aplikasi Terbesar di Indonesia

Pengguna aktif bulanan aplikasi mobile e-commerce nyatanya juga memberi perhatian pada perusahaan dari luar Asia Tenggara seperti Amazon dan AliExpress. Keduanya mampu menembus persaingan 10 besar persentase pengguna aktif bulanan terbanyak di aplikasi mobile.

10. Aplikasi Mobile e-commerce Asing digemari Pengguna Internet Mobile 

Hanya ada 3 perusahaan lokal dalam posisi 10 besar dalam data jumlah pengunjung aktif aplikasi mobile, antara lain Tokopedia, Bukalapak, dan Blibli.

Selebihnya, persentase menunjukkan bahwa pengguna internet mobile lebih memilih aplikasi dari e-commerce asing sebagai platform aktivitas jual beli di ponsel mereka.

E-commerce asing itu antara lain Shopee, Lazada, JD ID, Zalora, AliExpress, Zilingo Shopping, dan Amazon. Pengguna internet desktop punya preferensi yang lebih berimbang dalam mengakses halaman web e-commerce. Dari 10 posisi teratas, lima e-commerce merupakan perusahaan asing dan sisanya merupakan perusahaan lokal.

11. Mapemall, Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dan Lazada Serap Tenaga Kerja Terbanyak

Total tenaga kerja telah diserap lima perusahaan e-commerce serba ada itu mencapai angka 13.221 orang. Pada Q1 2018, kelima perusahaan yang sama menggunakan total 7.845 tenaga kerja untuk memutar bisnis mereka. Tapi selang setahu, perusahaan-perusahaan itu meningkatkan kuantitas total tenaga kerja mereka hingga +168%.