XL Axiata Ajak Pelajar Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas

XL-Kemenhub.jpg
(Istimewa/ XL Axiata)

 

RIAU ONLINE - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mengajak para pelajar untuk menjadi pelopor keselamatan lalu lintas.

Selain itu XL juga menginginkan mereka menjadi pelopor di angkutan jalan, lingkungan sekolah dan masyarakat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi mengatakan bahwa imabauan ini merupakan bentuk lanjutan kerjasama dalam sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di kalangan pelajar.

" Dimana kegiatan ini kami buka dengan program pelatihan yang memanfaatkan sarana digital berupa materi bahan belajar yang dibangun oleh XL Axiata," sebutnya melalui rilis, Kamis, 25 April 2019.



Sementara itu, Group Head Corporate Communications XL Axiata, Tri Wahyuningsih, mengatakan bahwa XL berkomitmen terus mendukung program sosialisasikan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan secara berkesinambungan yang dicanangkan oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

" Bagaimanapun juga masalah keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan merupakan persoalan bersama yang perlu mendapatkan perhatian semua pihak, termasuk kami di XL Axiata," imbuhnya.

Melalui program Sisternet, XL Axiata menyediakan materi pelatihan kelas literasi digital berupa cara-cara memanfaatkan media digital khususnya sosial media dalam mensosialisasikan kesadaran akan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.

Selain itu juga ada materi keahlian Persuasive Presentation Skill mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan terstruktur dalam menyampaikan ide atau pesan.

Berbekal keahlian komunikasi ini, para pelajar terpilih yang akan menjadi pelopor akan bisa lebih baik dalam menyampaikan pesan atau paparan kepada teman-temannya sesama pelajar dan kelompok masyarakat yang lebih luas mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.

Proses seleksi peserta tahun ini dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kota hingga provinsi dan nasional yang diikuti oleh perwakilan sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan.

Hasil seleksi peserta dengan mengangkat tema Inovasi Dalam Peningkatan Kendaraan yang Berkeselamatan berhasil menjaring peserta sebanyak 40 orang yang merupakan perwakilan dari 22 provinsi.