RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rasionalisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dilakukan Pemerintah Provinsi Riau tahun 2018 ini, dengan mencoret berbagai mata anggaran, tak berpengaruh banyak.
Buktinya, Pemprov Riau berencana akan melakukan penyertaan modal di lembaga keuangan milik Riau, seperti Bank Riau Kepri, dan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida).
Alasannya, kedua lembaga tersebut dinilai sukses memberikan kontribusi kepada pemegang saham, dalam hal ini Pemda.
"Untuk Penambahan modal bisa. Tapi kalau kita sudah bisa menstabilkan pendapatan dengan belanja. Mungkin tahun 2019," katanya, Senin, 29 Oktober 2019.
Mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Provinsi Kepri ini, selain memberikan kontribusi, Pemprov Riau juga akan menilai dari sudut pandang berbeda terhadap lembaga keuangan. Mana nantinya akan menerima kucuran dana segar dari mereka.
"Selain memberikan keuntungan, lembaga itu juga diharapkan dapat memberikan manfaat terutama buat masyarakat. Juga sehat," jelasnya.
Sementara itu pada kesempatan berbeda, Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan publik Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, mengatakan, hanya melalui bank milik daerah, sebuah wilayah mampu menaikkan pendapatan wilayahnya hingga berlipat-lipat.
"Data kita menunjukkan dari 1.116 BUMD di seluruh RI kontributor terbesar dari peningkatan pendapatan asli daerah itu berasal dari BPD," jelasnya.
Ia mengungkapkan, cara meningkatkan pendapatan daerah dari bank daerah dengan ekspansi.
"Caranya ada pada jaringan pelebaran sayap. Para pemegang saham tidak boleh menginterpensi. Karena itu adalah aset yang dipisahkan. Berikan mereka leluasa untuk berinovasi," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id