RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sebagai bentuk tanggung jawab pembinaan kepada pelaku usaha mikro kecil (UMK) khususnya pedagang eceran, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bekerjama dengan Dinas Perdagangan & Perindustrian Pemerintahan Kota Pekanbaru, menggelar pelatihan manajemen ritel, belum lama ini di Pekanbaru.
Pelatihan yang memaparkan materi terkait perubahan perilaku konsumen, serta wawasan tata kelola barang dagangan, diikuti puluhan pedagang eceran dan pelaku usaha produksi makanan di kota Pekanbaru.
Branch Manager Alfamart, Mulyanto Rayhan mengatakan, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan berupa pelatihan yang melibatkan para pelaku UMK pedagang eceran dan usaha produksi makanan ini, digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.
“Mengajak para pelaku UMK khususnya yang memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Terkait pola perubahan konsumen yang harus dicermati. Ritel tradisional serta ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi dan sekarang jumlah warung kecil Binaan Alfamart khususnya yang ada di Pekanbaru sebanyak 300 pedagang kelontong binaan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Jumat 14 September 2018.
Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk.
Pertama, memberi pendampingan, pelatihan manajemen ritel. Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA.
Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi pedagang terpilih. Sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil.
“Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” imbuh Mulyanto.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen ritel modern ini antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan stok barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati.
Salah seorang peserta pelatihan, Rudi (32) pemilik warung eceran di Jalan Beringin Air Hitam Pekanbaru mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan semacam ini, membuka wawasan terkait pengetahuan terkait penataan barang serta tren mengamati produk yang laku dijual.