XL Axiata Gelar Uji Coba 5G dan WiGig

Xl-5g.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Guna menjajaki kemungkinan adopsi teknologi digital terkini pada layanan publik Ibukota, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta menggelar uji coba layanan berbasis 5G dan WiGig, Senin 20 Agustus 2018.

Berlokasi di seputaran Kota Tua, Jakarta Barat, teknologi 5G dan Wireless Gigabit (WiGig) coba diterapkan pada sejumlah aktivitas pengelolaan lingkungan perkotaan.

Hadir menyaksikan acara ujicoba ini antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Kepala Jakarta Smartcity Pemprov DKI, Setiaji, dan Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini.

Demo yang dilakukan mencakup penerapan 5G pada pengelolaan sampah, pengelolaan taman, peliharaan kebersihan sungai, serta WiGig untuk kamera surveillance (CCTV) dan layanan Internet kecepatan tinggi melalui WiFi yang juga langsung bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung di sekitar area demo.

"Kemenkominfo mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan digital tercanggih yang ada saat ini untuk bisa diterapkan sebagai solusi pada berbagai bidang, termasuk pengelolaan fasilitas publik. Saya menyambut baik antusiasme Pemprov DKI Jakarta dan juga XL Axiata untuk melakukan uji coba 5G ini yang kita harapkan bisa memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kemungkinan penerapan 5G ini dalam sistem Smartcity di DKI Jakarta. Saya melihat teknologi 5G ini bisa diterapkan di banyak hal untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien, tidak hanya di DKI Jakarta, tetapi juga di kota-kota lainnya mana kala nanti jaringan 5G sudah tersedia," ungkap Menkominfo Rudiantara.

Sementea, Setiaji Kepala Jakarta Smart City Pemprov DKI mengatakan, lebih dari sekadar tujuan populis, ujicoba ini juga menjadi langkah serius dari Kementerian Kominfo, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta XL Axiata untuk bisa membawa teknologi 5G dan menerapkannya secara tepat guna pada aktivitas layanan publik.

Sebagai Ibu Kota Republik Indonesia dengan berbagai dinamikanya, sudah selayaknya Jakarta memiliki fasilitas publik yang ditopang oleh teknologi digital teranggih untuk membantu pemerintah daerah dalam menjaga kualitas layanan publik serta memenuhi kebutuhan warganya sebagai masyarakat modern.

“Sebagai operator layanan akses data digital, tentu kami harus bersiap untuk mengadopsi teknologi terbaru dan tercanggih, saat ini yakni 5G. Ujicoba ini menjadi sarana bagi XL Axiata untuk mempelajari lebih jauh terkait penerapannnya di lapangan dan hal-hal lainnya yang bersifat teknis. Selain itu, ujicoba ini akan bisa menunjukkan kepada masyarakat luas mengenai seperti apa teknologi 5G dan kegunaannya bisa untuk apa saja. Uji coba dengan kerangka smartcity juga menjadi cara terbaik untuk mengetahui secara langsung kemampuan teknologi 5G untuk memberikan solusi terhadap permasalahan pengelolaan perkotaan. Ini juga selaras dengan spirit XL Axiata untuk terus berperan aktif mendukung pemerintah memajukan Indonesia #JadiLebihBaik," kata Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Selasa 21 Agustus 2018.



Menurut Dian, teknologi 5G akan dapat menjadi jawaban atas kebutuhan terhadap ketersediaan infrastruktur layanan data yang berkualitas hingga ke pelosok-pelosok daerah yang selama ini masih cukup membebani operator untuk bisa cepat membangunnya.

Selain secara teknis mampu memberikan keunggulan pada kecepatan hingga 20 Gbps dan kestabilan tinggi, teknologi ini juga mampu memberikan koneksi yang lebih mudah kepada siapa aja, baik user individu maupun industrial. Biaya operasionalnya pun juga bisa lebih efisien.

Dengan demikian, sudah sewajarnya jika pemerintah dan industri terkait mulai merintis jalan bagi penerapan teknologi 5G ini di Indonesia.

"Uji coba layanan 5G kali ini juga memiliki nilai strategis sebagai fondasi untuk implementasi dan pengembangan layanan 5G di masa mendatang. XL Axiata cukup yakin, selain kalangan industri, manfaat dari layanan 5G juga akan bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Bahkan, dengan berbagai keunggulannya, dengan cepat masyarakat akan mengadopsinya. Dengan demikian maka implementasi 5G akan menghadirkan efisiensi bagi operator karena jumlah pelanggan atau masyarakat yang menikmati data yang berkualitas ini akan semakin banyak," lanjut Dian.

Secara umum, uji coba penerapan teknologi 5G ini menggunakan frekuensi khusus yaitu 28 Ghz. Sementara itu untuk WiGig menggunakann frekuensi 60Ghz. Selain itu untuk 5G juga dipergunakan perangkat end-to-end radio dan core yang terhubung ke perangkat pengguna.

Sedangkan untuk sistem WiGig juga menggunakan end-to-end system yang terhubung ke perangkat home unit sehingga masyarakat umum di kota tua bisa menikmati layanan internet super cepat secara gratis.

Terakhir, uji coba WiGig dilakukan pada sistem pemantauan kondisi lingkungan perkotaan melalui kamera surveillance atau CCTV. Dengan menggunakan teknologi WiGig, maka pemantauan melalui kamera menjadi lebih baik secara kualitas tampilan.

Teknologi WiGig akan mampu menopang pengiriman data dalam format video yang berkapasitas besar secara cepat dan dalam kualitas gambar yang baik.

Bahkan, dengan teknologi canggih ini, monitoring lingkungan bisa pula menggunakan kamera yang 360 derajat untuk pemantauan. Teknologi 5G memiliki keunggulan antara lain berupa kemampuan mengantar pengiriman data hingga 20Gbps.

Selain itu juga memiliki latency atau waktu jeda layanan yang sangat rendah (<=1ms end to end latency) dan mampu mendukung koneksi simultan hingga sekitar 2.000 pengguna aktif.

Dari sisi energi, teknologi 5G juga memerlukan energi yang lebih hemat, yaitu mampu 1000 kali lebih efisien dibandingkan dengan teknologi perangkat yang dipergunakan hari ini. Karena kemampuan ini pula,maka 5G mampu mendukung lahirnya sejumlah layanan baru, seperti mobil otonom, otomatisasi dan robotik dalam industri, juga aplikasi kedokteran.

Sementara itu, teknologi WiGig memiliki keunggulan spesifik antara lain berupa koneksi ke rumah dengan kecepatan tinggi 1 Gbps dan melengkapi area yg tidak dijangkau fiber optik serta instalasi perangkat di rumah dengan mudah karena ukurannya yang kecil.

Terkait dengan ujicoba WiGig ini, semua pengguna layanan akan bisa ikut mencoba dan menikmati kecanggihannya secara cuma-cuma hingga 6 bulan ke depan sejak tanggal 20 Agustus 2018. Layanan ini hanya bisa diakses di area Kota Tua, Jakartra Barat, persisinya di sekitar Museum Fatahillah, museum wayang, museum seni rupa, kafe batavia dan kantor pos kota tua.

Untuk bisa menikmati WiGig ini pelanggan perlu menggunakan homeunit yang memiliki spesifikasi teknologi wigig (802.11ad /802.11ay) atau menggunakan smartphone dengan spesifikasi teknologi wifi umumnya (802.11a/b/g/n) maupun smartphone dengan teknologi wifi terbaru (802.11ac)